Menteri Pertahanan Ash Carter berjanji bahwa AS akan mengerahkan keadaan senjata terbaiknya ke Asia, termasuk pembom siluman terbaru dan unit cyberwarfare, untuk mencegah ancaman dari Korea Utara.
Komentar itu muncul selama kunjungan Carter ke Seoul, yang merupakan negara kedua yanag dikunjungi setelah Jepang. Tur ini bertujuan untuk menyoroti rencana Presiden Obama untuk menggeser kepentingan strategis AS ke Asia dan memperbaiki keteganganantara Seoul dan Tokyo.
“Hal-hal terbaru dan terbaik kami sedang dikerahkan untuk bagian dari dunia ini,” kata Carter kepada wartawan. Ini akan mencakup pembom AS terbaru siluman, pesawat tempur siluman F-35, dan sistem peperangan cyber yang akan rotationally dikerahkan di wilayah tersebut.”
Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-Koo, Carter mengatakan, kedua pihak membuat “penilaian jujur” tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara ke wilayah tersebut, serta daratan AS. Pertemuan itu terjadi setelah Korea Utara menembakkan dua rudal permukaan ke udara dari pantai pada hari Selasa.
“Seperti ditunjukkan sekali lagi dengan peluncuran rudal baru-baru ini, Korea Utara bertekad untuk melanjutkan provokasi,” kata Kepala Pentagon kepada wartawan sebagiamana dikutip Sputnik News Jumt 10 April 2015.
AS memiliki hingga 30.000 tentara permanen yang ditempatkan di Korea Selatan, yang secara teknis masih berperang dengan tetangga utaranya. AS akan mengambil kendali aktif pasukannya sendiri, serta Korea Selatan, dalam hal konflik dengan Korea Utara kembali pecah.
Carter tidak menjelaskan mengenai rencana AS untuk penyebaran sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan hanya mengatakan bahwa masalah itu tidak dibahas dalam pembicaraan dengan Korea Selatan.
THAAD adalah sistem rudal pertahanan yang menggunakan metode hit-to-kill untuk menembak jatuh rudal jarak pendek dan menengah pada ketinggian yang lebih tinggi dalam fase terminal mereka. Washington melakukan survei lokasi di Korea Selatan tahun lalu untuk kemungkinan penyebaran THAAD.
Rusia dan China menentang langkah itu dengan alasan keamanan, dan memperingatkan bahwa sistem akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
AS menyatakan bahwa THAAD akan diturunkan semata-mata untuk tujuan mengatasi ancaman dari Korea Utara. Namun, Rusia dan China telah menyuarakan keprihatinan tentang THAAD di kisaran yang melampaui Semenanjung Korea. Menurut Carter, tidak ada keputusan akhir telah dibuat tentang sistem yang kontroversial, mengatakan, “Kami tidak pada titik belum mana kita akan mulai membahas penyebaran dengan siapa pun.”