Setelah berulang kali mengalami penundaan dan pembengkakan biaya yang fantastis Korps Marinir Amerika akan menjadi yang paling dekat mengoperasionalkan jet tempur siluman F-35 Ligthing II. Namun Pentagon berjanji akan melakukan seleksi super ketat untuk memastikan pesawat ini benar-benar layak beroperasi.
Letnan Jenderal Jon Davis, wakil komandan untuk penerbangan Marinir AS, kepada Reuters mengatakan pihaknya akan memastikan 13 item yang diperlukan untuk menyetujui penggunaan tempur jet. Ia mengatakan ia tetap optimis pesawat akan masuk layanan pada Juli sesuai target.
“Kami menargetkan 15 Juli,” kata Davis. “Kami bersikeras mendapatkan pesawat ini ke layanan dengan benar. Kami tidak akan menyatakan IOC (kemampuan akhir) kecuali mereka siap dan mereka bisa melakukan semua hal yang mereka katakan bisa dilakukan.”
Jika Korps Marinir memberikan persetujuan pada saat itu, itu akan menjadi dinas militer pertama yang mengesahkan kemampuan operasional awal dari program senjata terbesar Pentagon dengan menelan anggaran hampir US$ 391 miliar.
Letnan Jenderal Chris Bogdan, yang menjalankan program F-35 untuk Pentagon, mengatakan ia mendorong program untuk menyelesaikan semua persyaratan utama untuk menyatakan IOC tanggal 1 Juli.
Jet tempur siluman dibangun oleh Lockheed Martin, dirancang untuk menggantikan pesawat yang sedang digunakan oleh militer AS. Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Israel adalah di antara sejumlah sekutu Amerika yang telah menempatkan pesanan untuk jet.
Letnan Jenderal Davis mengatakan Marinir berencana menyebarkan Skuadron F-35 pertama pada bulan Januari 2017. Tetapi pesawat ini baru benar-benar akan masuk pertempuran jika IOC sudah turun.
Setelah kekurangan yang ditemukan di beberapa sistem jet, Davis mengatakan ia berencana untuk melaksanakan apa belum pernah terjadi sebelumnya yakni inpeksi kesiapan operasional sebelum menyetujui skuadron pertama untuk digunakan dalam misi tempur. Inpeksi termasuk tes akademik untuk petugas dan personil terdaftar, penerbangan simulator dan tes penerbangan.
“Saya ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa kami sangat serius tentang hal ini, dan bahwa kita tidak punya niat untuk menempatkan pesawat di teater tempur yang sementara dia tidak siap untuk pergi,” katanya sebagaimana dikutip Sputnik Jumat 10 April 2015. Dia menambahkan bahwa pemeriksaan kemungkinan akan membutuhkan waktu beberapa minggu.
Pada bulan Juli, Marinir akan memiliki lebih dari 50 pilot F-35 dan lebih dari 400 personil pemeliharaan, kata seorang juru bicara.