Pesawat udara angkatan laut Indonesia bersama US Navy melakukan pattroli udara maritim di perairan Natuna, Kepulauan Riau, dalam operasi Sea Surveillance Exercises 15 guna meningkatkan profesionalisme personel mereka.
“Ini sebuah latihan kerja sama dibidang penerbangan angkatan laut yang sudah dilaksanakan sejak 2012,” kata Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Danpuspenerbal) Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta selaku direktur latihan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kamis 9 April 2015
Ia menimpali, “Tujuannya meningkatkan profesionalitas menghadapi tantangan tugas yang ada.”
Sigit mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada 7 hingga 9 April tersebut melibatkan empat pesawat terbang, yaitu CN-235 MPA, Casa NC-212 MPA, helikopter BO-105 dari TNI AL dan P-3C Orion milik US Navy yang melibatkan 88 personel dari kedua belah pihak. “Dari Amerika ada 21 personel US Navy terlibat dan mengawaki pesawat P-3C Orion yang diturunkan selama latihan,” katanya sebagaimana dikutip Antara.
Rangkaian kegiatan selama tiga hari meliputi manuver lapangan berupa kewaspadaan (Maritime Domain Awareness/MDA), pengawasan dan pengenalan medan (Inteligent Surveillance and Recconaissance/ISR) dan koordinasi sektor perikanan (Fishery Coordination).
Selain itu, operasi pencarian dan penyelamatan korban musibah (Search and Rescue/SAR), serta pendampingan kemanusiaan bagi korban bencana alam (Humanitarian Assistant Disaster Relief/HADR). “Saat patroli maritim dari udara, antara TNI AL dan US Navy juga menyinkronkan informasi dan data pendekteksian kapal permukaan dan bawah air pada wilayah perairan Selat Malaka hingga kawasan Natuna,” ujarnya.