Pilih India Atau China
Angka pembelian senjata Arab Saudi yang fantastis membuat negara tersebut bahkan mengungguli importir senjata terbesar di dunia, India. Dan hal tersebut menciptakan perdebatan mengenai situasi di pasar utama Rusia tersebut.
Tahun lalu, industri pertahanan Rusia paling banyak menjual senjata ke China (2,3 miliar dolar AS), disusul India (1,7 miliar dolar AS), dan Vietnam serta Venezuela (masing-masing satu miliar dolar AS). Prospek masa depan target pasar Rusia dirundung sejumlah pertanyaan. “Kami memprediksi akan terjadi penurunan jumlah ekspor senjata Rusia karena banyak program pembelian senjata yang telah terpenuhi, dan hal ini akan diperparah oleh kehadiran sanksi,” tulis Jane’s dalam laporannya. India, meski memiliki sejumlah proyek gabungan bersama Rusia seperti pengembangan BrahMos dan pembuatan pesawat tempur generasi kelima FGFA, mulai menunjukan ketertarikan pada senjata Barat. Mereka kini sedang memperluas kerja sama dengan Israel, AS, dan Uni Eropa. Hal tersebut jelas terlihat pada kunjungan terbaru Barack Obama ke India. Strategi ini membuat India, yang telah mendeklarasikan kebijakan “Made in India” untuk mendapatkan teknologi yang lebih canggih dan mendiversifikasi produk impor mereka.
Selain itu, kerja sama dengan India sulit dilakukan bersamaan dengan upaya untuk mendekati China. Keputusan untuk memasok sistem pertahanan udara S-400 ke China menimbulkan reaksi yang sangat menyakitkan dari mitra Rusia di India. Sedangkan Venezuela, Iran, dan Algeria, daya beli mereka—sama seperti Rusia sendiri—tengah sengsara karena jatuhnya harga minyak dan gas.