
Rusia menggunakan armada pembom jarak jauh untuk terbang di kawasan dekat Amerika. Hal ini dinilai petinggi militer negara tersebut sebagai sebuah pesan yang jelas. “Jelas ini “pesan” untuk AS tentang kemampuan militer Moskow, “ kata jenderal Bill Gortney yang bertanggung pada North American Aerospace Defense Command (NORAD) kepada wartawan 7 April 2015.
Sebagiamana dilaporkan Defense News Bill Gortney pembom Rusia semakin dekat terbang dekat dengan AS untuk mengirim pesan ke AS dan membuat kehadiran Rusia terasa. Jumlah bomber menjalankan insiden Rusia telah terus meningkat sejak suar di ketegangan Rusia-AS setelah aneksasi Moskow Crimea Maret 2014.
“Mereka mengirim pesan ke kita kita bahwa mereka adalah kekuatan global, “kata Gortney.
Pesan dan sikap militer telah menjadi strategi Rusia umum. Pembom Rusia dan jet tempur semakin sering terbang di atas Baltik di Eropa dan di lepas pantai Jepang bahkan dengan dengan transponder dimatikan.
Gortney bersikeras bahwa NORAD sepenuhnya menyadari tindakan Rusia. “Kami melihat sangat hati-hati apa yang mereka lakukan,” kata Gortney. “Mereka mengikuti standar internasional yang dibutuhkan oleh semua pesawat yang di luar sana, dan semua orang terbang secara profesional di sisi.” Secara umum, sebagian besar pesawat Rusia terlihat di luar zona identifikasi pertahanan duara Alaska atau Alaska Air Defense Identification Zone (ADIZ).

Karena aneksasi Krimea, jumlah penerbangan militer Rusia dekat dengan ADIZ telah meningkat, tapi penyebab yang lebih luas untuk diperhatian adalah meningkatnya kecanggihan penerbangan ini, “Kami melihat kompleksitas yang lebih dalam aktivitas penerbangan,” kata Kolonel Patrick Carpentier wakil komandan wilayah Alaska NORAD seperti dikutip Alaska Dispatch News. “Rusia tidak merahasiakan bahwa mereka membuat banyak kemajuan dalam modernisasi senjata mereka.”