Angkatan Udara AS sedang mempertimbangkan proposal Lockheed Martin untuk mengadaptasi teknologi sistem pertahanan rudal berbasis darat untuk melindungi jet tempur ketika diserang di udara.
Air Force Research Laboratory (AFRL) telah mengundang proposal untuk studi konsep perlindungan diri, mencari untuk mengembangkan konsep untuk senjata yang akan diberikan pada jet tempur. Bukan hanya mendeteksi kemudian menghindar, tetapi mendeteksi kemudian menghancurkan.
Dengan mengganti sekam, flare dan laser inframerah directional, miniature self defence munition (MSDM) bisa merevolusi konsep penanggulangan defensif untuk pesawat taktis, kata Frank St. John, Wakil Presiden Sistem Rudal Taktis dan Manuver Tempur di Divisi Rudal dan Fire Control Lockheed sebagaimana dikutip Flightglobal, beberapa waktu lalu.
Sistem ini akan memanfaatkan radar gelombang milimeter aktif dikembangkan untuk program PAC-3. Ini repackages sensor di sebuah amunisi miniatur yang didukung oleh motor roket kecil. Rudal mini ini adalah senjata hit-to-kill, dan tidak memiliki hulu ledak.
Interceptor miniatur secara dramatis dapat meningkatkan beban internal jet tempur seperti F-22 dan F-35, katanya. Rudal bisa menggantikan ruang penyimpanan sekarang digunakan untuk bom berdiameter kecil. Atau, tiga dari pencegat miniatur bisa mengganti satu Raytheon AIM-120 AMRAAM, katanya.