Operasi Foal Eagle 2015, yang merupakan ajang latihan bersama Marinir AS dan Korea Selatan berlangsung dari 2 Maret – 24 April. Mereka melakukan simulasi serangan pantai bersama dengan operasi udara dan angkatan laut.Operasi melibatkan 12.500 tentara AS dan 200.000 personel Korea Selatan.
Karena Foal Eagle berlangsung di Korea Selatan, Korea Utara memandangnya sebagai praktek yang mungkin dijalankan untuk invasi ke mereka. Pyongyang mengatakan jika latihan itu tidak digelar maka mereka tidak akan melakukan uji coba penembakan rudal.
Tetapi Foal Eagle tetap digelar hingga akhirnya Korea Utara meluncurkan dua rudal SCUD ke laut di luar Korea Selatan pada tanggal 2 Maret. Dan pada12 Maret, Korea Utara kembali menembakkan tujuh rudal permukaan ke udara untuk memprotes latihan.
Foal Eagle dilakukan dengan didasarkan pada kesepakatan kerjasama pertahanan Korea Selatan-AS 1953 yang mewajibkan AS untuk melakukan intervensi jika Korea Utara menyerang lagi.
Latihan bilateral dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat. Hal ini memungkinkan kedua negara untuk berlatih operasi darat, udara, laut, dan laut.
Latihan penggunaan asap selama invasi amfibi …
Dan serangan pantai setelah tentara mendarat.
Marinir Korea mempelopori operasi pendaratan
Di pantai, pasukan AS bergabung rekan-rekan Korea Selatan mereka.
Latihan ini bertujuan untuk mendorong interoperabilitas antara militer kedua negara, yang harus berjuang side-by-side dalam hal invasi Korea Utara.
Korea Utara menuduh AS menggunakan latihan sebagai uji praktek untuk invasi.
Korea Selatan dan AS menyatakan Foal Eagle adalah latihan ketat defensif.
Latihan memungkinkan Marinir Amerika untuk menjalankan melalui spektrum penuh operasi amfibi.
Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata yang berarti bahwa Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih tetap berperang
Jadi setiap latihan militer di kedua sisi perbatasan dipandang dengan kecurigaan ekstrim dan bahkan alarm.
Foal Eagle melibatkan 12.500 tentara AS dan sekitar 200.000 personel militer Korea Selatan.
Foal Eagle juga memberikan AS dan Korea Selatan kesempatan untuk melatih di berbagai platform.
Kedua sekutu menggunakan helikopter
Dan praktek kerja logistik dengan menerbangkan pasokan penting, seperti artileri, untuk menjatuhkan zona.
Tahun ini juga menandai pertama kalinya bahwa AS kapal tempur pesisir masa depan Angkatan Laut mengunjungi semenanjung Korea