
Sebuah pesawat patroli militer Iran terbang hanya dalam jarak 50 meter dari sebuah helikopter bersenjata Angkatan Laut AS di Teluk Persia Maret 2015 ini memicu kekhawatiran bahwa komandan tinggi Iran tidak mampu mengontrol penuh kekuatan militernya.
Dilaporkan CNN Selasa 31 Maret 2015 insiden yang belum diungkapkan secara terbuka tersebut , menurut pejabat militer AS karena manuver yang tidak aman bisa memicu insiden serius.
Hal ini juga mengejutkan komandan AS karena dalam beberapa bulan terakhir pasukan Iran telah melakukan latihan dan operasi di wilayah tersebut secara professional. “Kami pikir ini mungkin telah memerintahkan secara lokal,” kata pejabat itu.
Insiden itu terjadi saat Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya bertemu dengan Iran di Swiss untuk menegosiasikan kesepakatan program nuklir Teheran. Pada saat yang sama, Iran dituduh telah aktif dalam mendukung proxy di beberapa hotspot di Teluk Persia dan daerah tetangga.

Insiden terjadi keika sebuah helikopter MH-60R Angkatan Laut terbang dari dek USS Carl Vinson melakukan patroli rutin di wilayah udara internasional, kata pejabat itu.
Pesawat Iran Y-12 yang juga bersenjata mendekati dan dua melewati helicopter dalam jarak 50 meter, sebelum helikopter pergi dari wilayah itu.
Pejabat itu mengatakan, helikopter tersebut sengaja mengubah arah agar Iran tidak bisa salah menafsirkan niat AS.
Helikopter Angkatan Laut telah juga melakukan kontak radio dengan pesawat Iran selama pertemuan itu, tapi tidak ada kontak antara dua pesawat dan tidak ada tembakan.
Angkatan Laut awak mengambil foto kejadian tetapi militer tidak memberikan foto itu ke public.CNN telah mencoba meminta pendapat pejabat Iran tetapi belum mendapat tanggapan.
Pesawat pengamatan Iran umumnya beroperasi di Teluk beberapa kali dalam sebulan. Tapi setelah kejadian baru-baru ini, intelijen angkatan laut AS tidak melihatnya lagi selama dua minggu, yang mengarah pada kesimpulan bahwa kejadian tersebut mungkin telah diperintahkan oleh seorang komandan lokal yang kemudian ditegur oleh atasan.
Pentagon telah mencatat selama beberapa tahun terakhir pertemuan dengan militer Iran di laut atau di udara dilakukan secara profesional, tetapi beberapa misi yang dijalankan oleh pasukan Korps Pengawal Revolusi kerap terlalu agresif.