China telah meluncurkan pesawat peringatan dini dan kontrol (AEW & C) baru untuk Angkatan Udara Tentara Pembebasan Angkatan Rakyat (PLAAF).
Versi yang sedikit lebih kecil dari pesawat empat mesin turboprop, KJ-500 tetap menggunakan radar bertahap-array yang dikembangkan oleh Nanjing Research Institute of Technology Elektronik. Array terdiri dari tiga bagian, semua terletak di dalam kubah berbentuk di atas pesawat. Kubah itu juga dilengkapi antena komunikasi satelit, serta dua array intelijen elektronik pasif. Pesawat ini mampu melacak hampir 100 kendaraan militer dalam waktu bersamaan.
Dibangun oleh Shaanxi Aircraft Corporation, pengembang juga awalnya berencana menggunakan kubah lebih besar namun rencana itu kemudian dibatalkan.
Pesawat AEW & C dapat melakukan operasi pengawasan pada target di darat dan di laut dan telah meningkatkan kemampuan membedakan antara pesawat teman dan lawan. Ketinggian pesawat itu tinggi juga membuat lebih sulit bagi musuh untuk melawan.
China bukan satu-satunya negara yang memiliki pesawat pengintai baru di wilayah tersebut. Bulan lalu, Angkatan Laut AS mengakui bahwa itu meluncurkan Poseidons P-8A dari pangkalan di Filipina. Pesawat mata-mata paling canggih Pentagon yang memantau perairan kontroversial Laut Cina Selatan, di mana berbagai negara – termasuk China dalam tumpang tindih klaim wilayah.
