Kopilot Germanwings Alami Gangguan Penglihatan

Kopilot Germanwings Alami Gangguan Penglihatan

D-AIQF-Germanwings-Airbus-A320-200_PlanespottersNet_516551

 

Kopilot Germanwings, Andreas Lubitz diduga menyembunyikan penyakitnya. Hal ini terungkap ketika Tim penyelidik kejaksaan Jeman menemukan sejumlah dokumen medis di rumah dalam keadaan dirobek. Dokumen itu berupa dua lembar kertas. Satu di antaranya dibuat saat pesawat Germanwings menabrak Pegunungan Alpen, Prancis, Selasa 24 Maret 2015.

Seperti dilaporkan Surat kabar Jerman, Die Welt, penyidik menemukan bukti serius Lubitz menderita penyakit psikosomatik yang berpengaruh pada penglihatannya. Dugaan itu juga diperkuat dengan temuan sejumlah obat-obatan penyakit mental di rumah Lubitz. Namun penyidik tak menemukan bukti lain yang mengarah pada penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol.

Sumber terpecaya mengatakan pada media Prancis, Le Figaro seperti dilansir News.com.au, Minggu 29 Maret, penyakit mata yang diderita Lubitz itu disebabkan oleh faktor kejiwaan seperti stres. Sumber tersebut mengatakan, kemampuan penglihatan Lubitz telah berkurang 30 persen.

Sebelumnya, mantan kekasih Lubitz mengatakan pria itu pernah mengisyaratkan akan melakukan sesuatu dengan mengatakan “Suatu hari nanti setiap orang akan mengenal nama saya,” kata bekas pacarnya itu.

Dikatakan wanita berusia 26 tahun itu, jika benar Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat, itu karena Lubitz paham kesehatannya, mimpi besarnya bekerja di Lufthansa sebagai kapten dan pilot penerbangan jarak jauh tidak akan bisa tercapai.

BBC menuliskan beberapa penyakit yang pernah diderita kopilot tersebut. Pada 2009, Lubitz menderita penyakit depresi berat memaksanya istirahat dari sekolah pilot. Proses penyembuhannya kala itu memakan waktu 18 bulan.

Pada 2013, maskapai Lufthansa mengkualifikasikannya sebagai pilot berkualitas. Pada 2013-2015, Lubitz diketahui pernah menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pada Februari 2015, kinik Universitas Dusseldorf mendiagnosis penyakit yang tidak dijelaskan secara spesifik, tapi bukan gejala depresi. Pada 10 Maret 2015, Lubitz kembali berobat ke Klinik Universitas Dusseldorf.

6 Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed