
Pesawat Intai
Dari namanya jelas fungsinya untuk melakukan tugas intelijen atau memata-matai sebuah wilayah termasuk melakukan penyadapan serta pengingataian posisi strategis. Pesawat pengintai selalu diluncurkan pertama sebelum digelar operasi militer. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai dasar penyerbuan baik dari darat, laut maupun udara.
Pesawat ini memiliki beberapa jenis. Pesawat Intai (Reconaisance) misalnya digunakan untuk mengumpulkan data data intai strategis lawan. Pesawat ini memiliki kemampuan menyusup dan terbang lebih tinggi agar tidak dijangkau rudal pertahanan lawan.
Beberapa negara juga mengembangkan pesawat pengingati dengan teknologi stealth. Tetapi tidak banyak karena mahalnya biaya yang harus dikelurakan. U-2 adalah salah satu jenis pesawat intai ini. Namun pesawat intai ini masih rentan ditembak. Salah satunya terjadi pada 1996 ketika U-2 milik Amerika Serikat ditembak jatuh oleh Sovyet saat menyusup ke
wilayah udara tersebut. Di Iran belum lama ini juga berhasil menembak jatuh pesawat tanpa awak milik AS. Sejumlah negara akhirnya memilih menggunakan teknologi satelit untuk melakukan tugas mata-mata.

Beberapa jenis pesawat intai selain U-2 juga ada SR 71 Blackbird (USA). Pesawat intai yang juga berperan sebagai pesawat patroli baik patroli udara dan patroli maritime biasanya menggunakan E-3 Sentry yang aslinya adalah Boeing 707, EC-2 Hawkeye, RB-47, B 737 Surveilance dan P-8 Poseidon (USA), CN 235 MPA (Spanyol – Indonesia), CN 235 Persuader (Spanyol), Atlantique (Perancis), Tupolev Tu-126, Beriev A-50 Mainstay (Rusia, berbasis Ilyushin Il-76).
Terdapat juga pesawat Tempur yang dimodifikasi untuk keperluan Intai (umumnya pesawat tempur generasi lama). Umumnya digunakan sebagai intai taktis. Dilengkapi dengan sensor dan kamera khusus contohnya adalah MiG 25R, RF-5 Tigereye.