Ledakan kuat terus terdengar dalam 24 jam terakhir mengguncang ibukota Yaman Sanaa pada hari Jumat 27 Maret setelah koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengintensifkan serangan udara terhadap posisi Houthi. Milisi juga melakukan serangan balik terhadap Arab Saudi.
Sputnik melaporkan Jumat mengutip sumber-sumber militer menyebutkan Houthi yang menguasai pasukan pertahanan udara Yaman telah menembakkan sejumlah rudal untuk mengusir jet-jet tempur yang melakukan serangan udara terhadap posisi mereka di Sanaa.
Sumber-sumber lokal di provinsi Saada mengatakan koalisi melakukan serangan udara yang kuat di provinsi yang menjadi kubu Houthi.
Sementara milisi Houthi dikabarkan menyerang posisi Saudi di perbatasan dengan Yaman pada Jumat malam, kata sumber di kalangan Houthi di Saada kepada RIA Novosti.
Sebelumnya pada hari Jumat, Al Jazeera melaporkan bahwa angkatan bersenjata yang setia kepada presiden Yaman yang digulingkan telah menguasai provinsi penghasil minyak Marib di pusat Yaman. Sebuah pertempuran sengit antara pasukan pro-Hadi dan Houthi di provinsi ini sedang berlangsung, kata outlet berita.
“Mereka melakukan serangan kecil dan kembali, sekarang mereka berada di bawah serangan,” – kata sumber itu.
Pada hari Rabu, koalisi negara-negara Arab yang terdiri dari Bahrain, Qatar dan Mesir di antara negara-negara lain meluncurkan serangan udara terhadap posisi pemberontak Houthi di Yaman. Pemberontak Houthi memaksa Hadi dan pemerintah untuk mengundurkan diri pada akhir Januari 2015 setelah merebut istana dan gedung-gedung pemerintah presiden. Huthi saat ini menguasai sebagian besar Yaman, termasuk Sanaa.
Koalisi melakukan serangan di bandara Sanaa dan sejumlah posisi militer menyusul permintaan digulingkan Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.