
Penggunaan amunisi uranium oleh NATO di Kosovo dan sekitarnya telah disalahkan sebagai penyabab lonjakan dramatis penyakit kanker di bagian tengah Serbia.
Sebuah laporan yang dirilis pada 2014 juga menunjukkan peningkatan jumlah pasien dengan tumor ganas.
Slobodan Cekaric, Ketua Masyarakat Serbia Melawan Kanker, mengatakan Sputnik Rabu 25 Maret 2015 kanker getah bening antara tahun 1999 dan 2012 juga naik 80 persen, dengan kasus terminal yang menunjukkan kenaikan sebelas persen.
Penyakit kanker lainnya juga meningkat baik antara pria dan wanita. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan delapan juta manusia diperkirakan meninggal setiap tahunnya.
Namun, penyakit ganas di Serbia telah tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada di Eropa Barat, meningkat dari tahun ke tahun, kata dokter Serbia. Menurut perkiraan ahli, pada tahun 2013 dan 2014 saja, insiden kanker di Kosovo naik 57 persen.
“Jika tren ini dipertahankan, Serbia akan memiliki 5.500 pasien kanker yang terdaftar per satu juta penduduk dibandingkan dengan hanya 2.000 per satu juta di tempat lain di dunia,” kata Slobodan Cekaric. (BACA: KISAH TENTANG BOM YUGOSLAVIA 16 TAHUN LALU…)
Diperkirakan 15.000 ton uranium dijatuhkan di Serbia selama kampanye pengeboman NATO 1999 yang dimulai 24 Maret. Dan inilah yang dinilai sebagai penyebab meningkatnya penderita kanker di wilayah tersebut secara dramatis.
Ahli mengatakan hampir 30 persen tingkat radioaktivitas berpotensi tinggi menyebabkan kanker dan mutasi genetik yang mengakibatkan kelahiran secara anak dengan cacat fisik dan mental terbelakang.
“Sepuluh juta orang Serbia terkena radiasi selama pemboman NATO dan masih tetap terjadi hingga hari ini. Mengapa kita tidak menuntut kompensasi dari mereka yang mengebom kami? Saya membicarakan hal ini dengan banyak orang yang berpengaruh, tetapi mereka tidak ahli. Mereka tidak mengatakan apa-apa, karena itulah politisi yang lebih memilih diam, “Slobodan Cekaric menyimpulkan.