
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (27/3), dalam laporan tentang keadaan kemanusiaan terkait kemelut Palestina-Israel menyatakan jumlah warga Palestina tewas pada 2014 akibat perang dengan Israel tertinggi sejak 1967.
“Penderitaan 1,8 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza meningkat dan mengalami keadaan terburuk sejak 1967. Lebih dari 1.500 warga Palestina tewas pada 2014, 550 di antaranya adalah anak-anak, lebih dari 11.000 cedera dan sekitar 100.000 orang kehilangan tempat tinggal,” kata Kantor PBB untuk Koordinasi urusan Kemanusiaan (OCHA).
“Jumlah warga Palestina tewas pada 2014 itu tertinggi sejak tahun 1967. Kehidupan warga Palestina, keselamatan dan kebebasannya kerap mengalami ancaman,” kata OCHA.
Tahun 1967 merupakan awal Israel berkuasa atas Tepi Barat, Jalur Gaza dan wilayah di Yerusalem timur, setelah Perang Enam Hari.
OCHA menambahkan, dari jumlah tersebut, 1.215 warga Palestina terpaksa pindah karena rumahnya hancur akibat perang dan pelanggaran hukum internasional oleh kedua pihak bertikai menyebabkan banyak pelanggaran kemanusiaan serta berpengaruh buruk terhadap masyarakat Palestina.
OCHA juga mencatat beberapa korban tewas di pihak Israel. “Lima warga sipil Israel tewas, termasuk anak-anak dan petugas keamanan,” kata OCHA.