Rusia-Kuba Susun Strategi Bersama Lawan Amerika

Rusia-Kuba Susun Strategi Bersama Lawan Amerika

rusia kubaRusia dan Kuba berupaya untuk membangun strategi bersama untuk melawan Amerika yang telah melakukan embargo ekonomi kepada Kuba serta memberikan sejumlah sanksi kepada Rusia. Untuk membicarakan hal tersebut Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Rabu 25 Maret melakukan kunjungan ke Havana.

Lavrov merupakan menteri kabinet Rusia yang pertama mengunjungi Kuba sejak Havana dan Washington mengumumkan akan menyingkirkan permusuhan Perang Dingin dan memperbaharui hubungan diplomatik.

Ia bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro pada awal lawatannya ke empat negara Amerika Latin. Castro “Berterima kasih kepada Rusia atas dukungannya dalam menuntut pengakhiran blokade AS,” demikian pernyataan resmi yang disiarkan di televisi.

Moskow menyambut baik pendekatan baru AS-Kuba namun menyerukan segera diakhirinya embargo yang telah berlangsung selama lebih dari lima dasawarsa, yang membutuhkan persetujuan Kongres sebelum Presiden Barack Obama mencabutnya.

“Dalam kunjungan itu, kami bermaksud membicarakan isu-isu kawasan dan internasional  dan secara umum tiba pada langkah, terutama terkait (upaya melawan) blokade yang masih berlanjut terhadap Kuba,” kata Lavrov kepada stasiun televisi pemerintah Kuba.

Ia juga bertemu dengan Wakil Presiden Ricardo Cabrisas, serta Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriquez untuk membicarakan pertemuan komisi gabungan antar-pemerintah yang dijadualkan akan digelar pada April di Rusia, demikian dilaporkan Prensa Latina.

Sebelum meninggalkan Havana, Lavrov mengatakan kepada media Rusia bahwa ia sangat yakin tidak ada yang mengancam hubungan dekat Rusia dan Kuba. Moskow dan Havana merupakan sekutu dekat selama tiga dekade sampai jatuhnya Uni Soviet.

Hubungan tersebut sempat tegang saat kepemimpinan Presiden Rusia Boris Yeltsin pada tahun 1990-an, namun kedua negara telah memperbaiki hubungan politik, ekonomi dan militer dalam beberapa tahun terakhir. Lavrov juga akan mengunjungi Kolombia, Nikaragua dan Guatemala.