NATO Kembali Cegat Arak-arakan Bomber dan Jet Tempur Rusia
TU-22

NATO Kembali Cegat Arak-arakan Bomber dan Jet Tempur Rusia

rusia jetJet tempur NATO mencegat arak-arakan pesawat militer Rusia yang terdiri dari jet tempur dan bombe Selasa 24 Maret 2015. Pesawat dicegat ketika terbang di dekat negara-negara Baltik dan Swedia. NATO juga menuduh pesawat Rusia mematikan transponder mereka sehingga dianggap membahayakan penerbangan sipil.

Juru bicara kementerian pertahanan Lithuania Asta Galdikaite mengatakan pesawat NATO yang berada dalam misi pengawasan Baltik mengidentifikasi dua pembom Tu-22 dan dua SU-27. Militer Swedia juga menegaskan pesawat itu terdeteksi di radar darat mereka.

“Para penerbangan mematikan transponder yang membawa risiko untuk penerbangan sipil karena penerbangan tersebut tidak terlihat pada radar kontrol lalu lintas udara sipil,” katanya kepada AFP.

“Kami lelah harus berulang kali memprotes pelanggaran ini,” kata Menteri Luar Negeri Margot Wallstroem kantor berita Swedia TT, Selasa.

“Kita perlu untuk mendapatkan rasa hormat Rusia atas peraturan yang ada dan mengakhiri semua ini,” tambahnya sebagaimana dikutip Defense News.

Pada bulan Desember sebuah pesawat militer Rusia disebut nyaris bertabrakan dengan sebuah pesawat penumpang dari Cimber Air, kelompok SAS, yang lepas landas dari Kopenhagen menuju Poznan di Polandia, menurut militer Swedia.

Pada hari Selasa, pesawat yang dicegat itu terbang dari daratan Rusia ke Kaliningrad, daerah kantong Rusia di Laut Baltik yang terjepit di antara Polandia dan Lithuania. Keduanya adalah anggota Uni Eropa dan NATO, sementara Swedia tidak.

Galdikaite mengatakan Lithuania telah melihat peningkatan aktivitas pesawat militer Federasi Rusia di Laut Baltik tahun ini. Tetapi ini adalah pertama kalinya sejak Desember 2014 pembom Rusia terlihat di daerah itu.

Aneksasi Rusia atas Crimea yang kemudian berujung pada konflik berdarah di Ukraina Timur telah menjadikan sejumlah negara di wilayah sekitar menjadi cemas. Mereka meyakini Rusia terlibat dalam krisis Ukraina dan khawatir Rusia juga akan memperluas invasi ke negara lain.

Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite mengatakan pekan lalu bahwa Rusia mengirim rudal Iskander berkemampuan nuklir ke Kaliningrad yang bahkan bisa mencapai Berlin. Sementara AS mengerahkan baterai rudal permukaan ke udara Patriot di dekat Ibukota Polandia Warsawa akhir pekan dengan dalih untuk melakukan latihan bersama.