Rusia sepertinya tengah melebarkan pengaruhnya ke negara Amerika Tengah, salah satunya dengan Nikaragua. Moskow dikabarkan mencapai kesepakatan dengan Nikaragua dengan akan memberi jet tempur kepada negara tersebut.
Dilaporkan media McClatchy DC Selasa 24 Maret 2015, meskipun rincian dari kesepakatan belum terungkap, ada rumor di koran lokal Rusia kemungkinan memberikan pesawat tempur MiG-29.
Nikaragua mengatakan perlu jet tempur untuk membantu memerangi perdagangan narkoba. Namun, AS dan negara-negara tetangga khawatir kesepakatan senjata itu sebagai cara bagi Rusia untuk membuat kehadirannya di daerah yang dekat dengan AS sebagai balasan tudingan Moskow yang menyebut campur tangan Barat di Ukraina dan Baltik.
“Orang tidak memerangi perdagangan narkoba dengan peralatan militer berat yang seharusnya untuk perang pertempuran,” kata Menteri Luar Negeri Kosta Rika Manuel González pada akhir Februari lalu.
McClatchy mencatat bahwa kemungkinan akuisisi Nikaragua akan menciptakan “ketidakseimbangan untuk daerah,” menurut seorang mantan komandan angkatan bersenjata di Honduras.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan tiba di Nikaragua pekan ini. Pada bulan Februari, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melakukan kunjungan dua hari ke negara itu dan disebut-sebut pusat topografi baru didirikan oleh spesialis Rusia.
“Kami berharap bahwa pusat akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan tempur unit dan formasi dari tentara Nikaragua, yang akan bermanfaat bagi orang-orang Nikaragua,” kata Shoigu pada upacara pembukaan.
AS dan Rusia adalah dua eksportir senjata terbesar di dunia, yang terdiri dari 31% dan 27% dari perdagangan senjata global masing-masing. Kedua negara umumnya memberikan persenjataan ke negara-negara yang berbeda dalam upaya untuk semen pengaruh global mereka.
Umumnya, AS akan menjual senjata ke Amerika dan Eropa dengan mengesampingkan Rusia, sementara Moskow akan menjual lebih senjata ke Afrika dan Asia Tengah. Jika benar ada kesepakatan Rusia dengan Nikaragua maka mengingatkan upaya Uni Soviet untuk menggunakan negara Amerika Tengah sebagai pemain melawan pengaruh AS.
“Karena kehadiran AS di negara-negara berbatasan Rusia, Moskwo mungkin mencari cara untuk melakukan hal yang sama di wilayah kami,” Carlos Rivera Bianchini, presiden Yayasan Perdamaian dan Demokrasi Kosta Rika, mengatakan McClatchy.
Sosialis Sandinista yang berkuasa di Nikaragua dan Uni Soviet memiliki hubungan dekat selama Perang Dingin, meskipun kedua negara renggang setelah jatuhnya Uni Soviet. Hubungan antara kedua negara sudah mulai memanas lagi sejak tahun 2007 ketika mantan Sandinista Daniel Ortega memenangkan pemilihan lagi.
Nikaragua adalah salah satu dari hanya sebelas negara yang memilih mendukung Rusia menentang resolusi PBB yang menyatakan referendum kemerdekaan Crimea di Maret 2014 tidak sah. Rusia juga dalam pembicaraan dengan Nikaragua dalam upaya untuk membangun instalasi militer untuk pengisian bahan bakar pembom jangka panjang dan kapal angkatan laut.
