
China sudah mampu membuat jet tempur sendiri. Termasuk pesawat siluman generasi kelima. Tetapi kenapa negara ini masih ngebet membeli jet tempur paling canggih Rusia Su-35? Peran apa yang akan diambil oleh pesawat ini nanti?
Industri penerbangan China saat ini tengah fokus pada pengembangan jet tempur J-15 berbasis kapal induk. Di sisi lain negara ini terus melakukan negosiasi tentang pembelian 24 jet tempur Su-35S dari Rusia. Jaringan militer Sina seperti dikutip Want China Times Kamis 13 November menyebutkan pesawat generasi 4++ ini nanti akan mengabil peran sebagai jet tempur perantara hingga Beijing menyelesaikan semua pembangunan pesawat tempur mereka.
Anatoly Isaikin, kepala Rosoboronexport, lembaga yang mengurusi jual beli senjata Rusia mengatakan negosiasi mengenai penjualan Su-35S ke Angkatan Udara PLA cukup lama lama karena China meminta Rusia memodifikasi desain dari 24 jet yang dipesan. Modifikasi yang memungkinkan mereka 24 Su-35S mampu membawa dan menembakkan rudal buatan China.
Karena China tengah konsentrasi pada pengembangan J-15 carrier, negara ini tidak mampu dalam hal sumber daya untuk merancang pesawat tempur baru bagi angkatan udara. Inilah sebabnya mengapa para pejuang Su-35S penting karena mereka dapat digunakan sebelum siluman J-20 dan J-31 siap untuk masuk layanan yang mungkin baru akan terjadi pada dekade berikutnya. Kenapa tidak menggunakan Su-27 dan Su-30? Yang sudah dibeli sebelumnya dari Rusia? Jawabnya karena pesawat ini tidak kompatibel dengan sistem rudal yang dibuat China.
Tantangan inilah yang harus diselesaikan Rusia untuk bisa menjadikan SU-35S sebagai rumah bagi rudal China. Dan tentu saja hal itu bukan perkara gambang. Karena berarti harus mengubah banyak kode sistem kontrol senjata yang tentu saja sangat rahasia. Satu-satunya pilihan lain akan mengubah sistem avionik untuk 24 Su-35S yang dirancang khusus Angkatan Udara PLA. Jaringan Militer Sina menyarankan pesawat yang dibeli itu juga dilengkapi dengan radar array yang dirancang China. Nah lho! Bakalan lebih rumit lagi.