Dengan kekuatan skuadron tempur yang semakin menipis dan finalisasi pengadaan jet tempur menengah yang belum juga jelas, Angkatan Udara India (IAF) mempercepat rencana untuk segera menerbangkan skuadron pertama yang akan menggunakan pesawat tempur ringan buatan dalam negeri, Tejas.
Sumber-sumber di Kementerian Pertahanan mengatakan kepada Uni India (UNI) Senin 23 Maret 2015, bahwa IAF berencana untuk meresmikan skuadron pertama pesawat ini pada tahun depan setelah mendapatkan pengiriman setidaknya enam Tejas dalam konfigurasi Izin Operasional Awal (IOC). Hindustan Aeronautics Limited (HAL) telah menyampaikan pesawat IOC pertama ke IAF pada bulan Januari tahun ini.
Lima Tejas sisanya kemungkinan akan diserahkan kepadanya oleh akhir tahunb ini, kata sumber tersebut. Skuadron pertama Tejas akan kembali menyandang nama Skuadron 45 yang dijuluki ‘Flying Daggers’. Skuadron akan berbasis di Bangalore sehingga HAL dapat dipanggil ke dalam pelayanan pada suatu titik tertentu untuk memilah masalah gigi jika ada, kata seorang pejabat IAF, menambahkan bahwa selanjutnya, skuadron itu akan bergeser Sulur ke dasar IAF.
Skuadron pertama pesawat tempur ringan Tejas mungkin dinyatakan beroperasi penuh pada 2022 ketika 18 yang ada telah mendapat status izin operasional akhir (FOC). Sementara itu, IAF akan mulai menerbangkan skuadron kedua Tejas, yang terdiri dari 18 pesawat dari FOC-standar.
Skuadron kedua Tejas akan terdiri dari 20 pesawat yang direncanakan akan beroperasi pada 2020. Karena telatnya pengadaan pesawat tempur dan sejumlah pesawat tua harus dipensiun, skuadron tempur India saat ini hanya tersisa 34 dari sebelumnya 42 skuadron tempur.