US Navy Minta 12 Super Hornet dan 8 Lighting II

US Navy Minta 12 Super Hornet dan 8 Lighting II

A F/A-18E comes in to land onboard USS George H.W. Bush in the GulfAngkatan Laut AS telah mengajukan anggaran untuk pembelian 12 jet tempur Boeing Co F / A-18 Super Hornet dan delapan Lockheed Martin F-35. Keduanya dimasukkan dalam program prioritas dan siap untuk diajukan ke Kongres.

Masuknya nama F/A-18 Super Hornet sudah diprediksi sebelumnya. Setelah dua tahun tidak membeli pesawat ini, Angkatan Laut akhirnya memesan kembali. Jika nanti dituruti maka hampir dipasikan akan memperpanjang garis produksi pesawat yang rencananya akan berhenti pada 2017 nanti.

Daftar Angkatan Laut telah diperiksa oleh pejabat senior Pentagon dan para Kepala Staf Gabungan pekan ini, dan akan dikirim ke anggota parlemen AS dalam beberapa hari mendatang, kata sumber-sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pemeriksaan masih berlangsung.

Total nilai tambahan 12 F/A-18 adalah sekitar 1 miliar dollar AS, sedangkan delapan jet Lockheed ekstra akan lebih dari 1 miliar, kata sumber-sumber tersebut kepada Reuters Jumat 20 Maret 2015.

Sebuah keputusan Kongres untuk mendanai jet pembelian F/A-18 pada anggaran Angkatan Laut 2016 akan membantu perusahaan memperluas lini produksi St. Louis yang direncanakan berakhir 2017, meskipun itu tidak segera jelas berapa lama perpanjangan bisa dilakukan.

Pejabat perusahaan mengatakan mereka harus memutuskan musim panas ini apakah akan mulai mematikan garis produksi atau bertaruh untuk membuat peningkatan kemampuan untuk kemudian ditawarkan lagi.

Sebelumnya diberitakan Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana Jonathan Greenert mengatakan kepada Kongres bahwa mereka kekurangan dua sampai tiga skuadron pesawat tempur F / A-18, atau sekitar 36 pesawat. Hal ini karena keterlambatan dalam memperpanjang kehidupan dari model lama F / A-18 Hornet yang merupakan varian pertama.  (BACA: 2 TAHUN BERHENTI, US NAVY TERGODA BELI SUPER HORNET LAGI)

Memesan super Hornets kini juga akan melestarikan pilihan untuk memesan tambahan EA-18G serangan pesawat elektronik, atau Growler, yang dibangun di fasilitas yang sama, jika diperlukan oleh layanan militer lainnya.

Boeing mengatakan pihaknya perlu membangun dua jet setiap bulan untuk mempertahankan harga saat ini, yang berarti dana untuk selusin lebih jet akan memperpanjang produksi sampai pertengahan 2018. Para pengamat mengatakan perusahaan juga mengejar order mungkin dari Kuwait yang bisa menjaga produksi sampai akhir 2018.