Site icon

Mampukah Su-30 Imbangi Raptor?

Su-30 TNI Angkatan Udara

su 30 indonesia

Pada 2006 ketika digelar India Cope, Su-30 India bertemu dengan F-15C milik Amerika Serikat dan hasilnya masih saja diperdebatkan hingga sekarang tentang siapa yang lebih unggul.

Berbagai pihak mengklaim menang. Dan kita tidak pernah tahu mana yang benar. Tetapi satu hal yang dipastikan benar adalah bahwa Sukhoi Su-27 Flanker adalah salah satu pesawat tempur terbaik Rusia. Pesawat ini memiliki kelas yang sama dengan F-14 dan F-15 yang dilahirkan Amerika. Bedanya, Su-27 mampu terbang pada sudut serang 30 derajat dan juga dapat melakukan “Pugachev Cobra”.
Pugachev Cobra adalah manuver dengan tiba-tiba mendaki dengan vertikal sebelum kemudian turun lagi dengan cepat dan ekstrem untuk kembali ke penerbangan normal. Ketinggian yang dicapai saat akhir manuver nyaris sama ketika awal manuver dimulai.

Kemampuan Cobra Su-27 inilah yang banyak disoroti dan menjadi keunggulan pesawawt tersebut era 1980-an sampai pertengahan 1990-an.

Dan setelah itu semua orang tahu kemampuan pesawat itu terus digenjot hingga kemudian lahirlah Su-30 MK. Varian flanker yang dilengkapi dengan forewings canard dan nozel thrust-vectoring yang meningkatkan kelincahan udaranya.

Pertanyaannya apakah manuver semacam itu penting dalam sebuah pertempuran? Di majalah Aviation Week yang terbit pada tahun 2002 David A. Fulghum dan Douglas Barrie menulis Su-30 menggunakan manuver untuk mengalahkan F-15 dalam beberapa keterlibatan yang dilakukan di kompleks 360-deg. Sebuah fasilitas simulasi Boeing di St Louis.

Menurut artikel itu seorang perwira USAF anonim menjelaskan bahwa dalam kasus rudal BVR terjawab, manuver kasar Su-30 bisa berubah menjadi takik yang mengacaukan radar F-15, di mana Eagle Doppler tidak efektif.
Dalam majalah itu dijelaskan, dengan manuver cobra ketika turun Su-30 bisa mengurangi kecepatan dengan sangat drastis hingga hampir pada titik nol. Dan bisa melesat kembali dalam sesaat. Dengan kemampuan itu maka dia bisa mendekati F-15 kemudian akan mampu menangkap F-15 di radarnya karena pesawat musuh beralih ke area tembak. Dan pada saat itu rudal Su-30 akan menjadi ancaman serius bagi F-15. Namun ditegaskan tidak semua negara memiliki pilot dengan kemampuan untuk terbang dengan skenario seperti itu.

NEXT: Su-30 Vs F-22 Raptor

Flanker Vs Raptor

Tetapi itu terjadi 10 tahun lalu. Sementara sekarang ini pilot Amerika telah beralih ke F-22 Raptor. Sebuah pesawat siluman generasi kelima. Apakah Su-30 masih bisa diandalkan? Dengan fitur unik, seperti kekuatan mesin dan aerodinamika yang luar biasa, serta pilot yang tepat, Flanker tetap akan menjadi target sulit bagi siapapun. Termasuk F-22 Raptor sekalipun.

Su-30 bisa membawa rudal jarak pendek IR AA-11 Archer yang pada tahun 90-an merupakan rudal jarak pendek terbaik di dunia. Pengendalian rudal ini bisa menggunakan helem pilot dan mampu ditembakkan pada target sampai 45 derajat dari sumbu pesawat. Kedua kemampuan ini tidak dimiliki oleh rudal jarak pendek AIM-9M yang digunakan negara-negara Barat saat itu dan saat ini digantikan AIM-9X Sidewinder. Kesimpulannya, Su-30 yang merupakan lompatan dari Su-27 Flanker tetaplah sebuah mesin pembunuh udara yang akan menjadi ancaman bagi siapapun. Tak peduli itu adalah pesawat generasi paling canggih sekalipun.

Sumber: The Aviationist

 

activate javascript

activate javascript

activate javascript

Exit mobile version