Bangun Nuklir, Iran Ternyata Justru Dibantu CIA

Bangun Nuklir, Iran Ternyata Justru Dibantu CIA

Penyerahan cetak  biru

Buku State of War yang membuat tulisn James Risen
Buku State of War yang membuat tulisn James Risen

Penyerahan diatur di Wina. Di sebuah kantor rahasia Iran di negara tersebut yang bernama 19 Heinstrasse,.

Ilmuwan Rusia berpikir keras bagaimana caranya memberitahu kepada Iran bahwa ada kesalahan di cetak biru tersebut. Maka dia pun membuat surat pribadi ke Iran yang dikirim bersama paket cetak biru yang mengatakan ada kesalahan di cetk biru itu tanpa menyebutkan kesalahan ada di mana tetapi bisa membantu jika diperlukan (tentu dengan imbalan). Rupanya ilmuwan ini juga memiliki niat untuk mengambil peran sendiri dalam operasi tersebut. Dia sudah siap dengan segala risiko jika CIA tahu keputusannya itu.

Dengan dibantu oleh seorang tukang pos di Wina, ilmuwan Rusia bisa menyelinap ke kantor tersebut dan menyerahkan cetak biru dalam amplop melalui bawah pintu. Dia lega karena tidak harus ketemu langsung dengan orang Iran. Ilmuwan itu langsung kembali ke Amerika dengan aman sementara dalam beberapa hari kemudian orang Iran juga ke Teheran.

Ini adalah operasi paling nekat dalam sejarah modern dari CIA, yang mungkin telah membantu menempatkan senjata nuklir di tangan sebuah negara yang justru disebut Presiden George W Bush telah disebut “poros jahat “.

Operasi Merlin telah menjadi salah satu rahasia yang dijaga sangat ketat di pemerintahan Clinton dan Bush. Tidak jelas siapa yang awalnya memunculkan ide ini, tapi rencana itu pertama kali disetujui oleh Clinton. Setelah perjalanan naas ilmuwan Rusia ke Wina, Namun operasi Merlin disahkan oleh pemerintahan Bush.

Apa yang membuat operasi begitu sembrono adalah bahwa menurut mantan pejabat CIA yang dikuti Risen rencana semacam itu sebenarnya telah digunakan sebelumnya dengan musuh-musuh Amerika, tetapi tidak pernah dengan senjata nuklir. Menyerahkan setiap desain senjata dan informasi tambahan dapat mengakibatkan daerah mempercepat program senjatanya.

Masalahnya adalah Iran juga sudah mendapatkan cetak  biru dari Pakistan dan sudah mempelajarinya. Raisen menulis  ahli nuklir Iran bisa membandingkan dua cetak biru untuk mengidentifikasi cacat dan kemudian mengumpulkan informasi berbahaya dari cetak biru tersebut.

Alhasil Operasi Merlin gagal total di segala sisi. Bukannya memperlambat program Iran, justru Iran akhirnya benar-benar dengan cepat mampu membuat teknologi tersebut. Sekarang giliran Amerika yang paling ngotot soal nuklir Iran.

Sumber: Business Insider