Dua Rudal Maut
Rusia, seperti yang sering disebutkan selalu lebih menyukai untuk melawan Angkatan Laut AS dan kelompok tempur kapal induk dengan rudal anti kapal. Dengan TU-22M, ada dua rudal anti-kapal berbasis pesawat yang benar-benar menakutkan.
Salah satunya adalah rudal anti-kapal tercepat dalam pelayanan saat ini yakni Kh-15 yang oleh NATO disebut ‘Kickback’. Rudal ini bisa mencapai ketinggian 40.000 m (130.000 kaki) dan kemudian menyelam menuju target, mempercepat ke kecepatan Mach 5, yang membuatnya rudal ini menjadi yang tercepat sampai saat ini. Beberapa percaya bahwa bahkan tanpa daya ledak tinggi masih akan bisa mengakibakan kerusakan pada kapal dengan energi kinetik saja. Dengan jangkauan operasional 300 kilometer, sulit untuk menjangkau pesawat ini
Yang kedua adalah rudal Raduga Kh-22, dengan nama NATO ‘Kitchen’ yang merupakan rudal jelajah yang terbang di mach 4.6 ke target.
Kh-22 menggunakan mesin Isayev berbahan bakar cair, didorong dengan TG-02 (Tonka-250) dan IRFNA (asam nitrat merah), memberikan kecepatan maksimum Mach 4,6 dan jangkauan hingga 600 km ( 320 nm). Rudal ini dapat diluncurkan baik ketinggian tinggi atau rendah. Dalam modus ketinggian tinggi, pesawat naik ke 27.000 m (89.000 kaki) dan rudal membuat menyelam kecepatan tinggi ke target, dengan kecepatan terminal sekitar Mach 4.6. Sementara dalam modus ketinggian rendah, pesawat akan berada di ketinggian 12.000 m (39.000 kaki) dan menyelam dangkal di sekitar Mach 3,5, membuat pendekatan akhir pada ketinggian di bawah 500 m (1.600 kaki).
Dengan, katakanlah enam dari TU-22M menyerang kelompok angkatan laut, dan masing-masing membawa empat, maka sebanyak 24 rudal dengan berbagai konfigurasi akan mengeroyok kapal induk dengan kecepatan tinggi. Sungguh sulit bagi kapal induk untuk menghela napas dalam menangkisnya.
Dan saat ini di Laut Hitam NATO telah menyebarkan sejumlah kapal seperti USS Vicksburg (CG 69), HMCS Fredericton (FFH 337), TCG Turgutreis (F 241), FGS Spessart (A 1442), ITS Aliseo (F 574) dan ROS Regina Maria (F 222). Dengan kehadiran Tu-22M di Crimea, ini akan menjadi hal yang mau tidak mau mengubah strategi mereka.
Sehingga dengan dikirimnya bomber ini kemungkinan akan mengubah seluruh negara, bahkan Amerika Serikat di Laut Hitam