Tetap Belum Ada Keputusan Final Soal Rafale India
Ketika program RAFALE diluncurkan, Armée de l’Air dan Marine Nationale (Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis) menerbitkan sebuah kebutuhan bersama untuk pesawat multirole yang akan mampu menggantikan tujuh jenis pesawat tempur mereka. Pesawat yang serbaguna dan terbaik di semua kategori misi yang kemudian memunculkan Dassault Rafale.

Tetap Belum Ada Keputusan Final Soal Rafale India

Rafale-2

Pada apakah generasi kelima pesawat tempur (FGFA) berada di tempat untuk Angkatan Udara India untuk memiliki kemampuan serangan udara unggul, ia menjawab dengan negatif.

Diberitakan Tribune India, negosiasi pengadaan media pesawat tempur multi-peran Rafale dari Dassault Aviation Prancis untuk India belum juga mencapai keputusan final. Menteri Pertahanan Manohar  Parrikar kepada Kongres Rabu 18 Maret 2015 juga mengatakan review armada yang ada dan induksi pesawat baru dilakukan dengan tetap melihat persyaratan operasional Angkatan Udara.

Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian Februari lalu mengadakan pembicaraan dengan Parrikar untuk menyelamatkan kontrak multi-miliar pengadaan Rafale. Tetapi belum juga bisa mengurasi kebuntuan.

India telah memilih Rafale untuk kesepakatan pada tahun 2012, tetapi kontrak akhir belum ditandatangani. Keputusan awal bahwa 18 jet harus dibeli dalam bentuk jadi dan 108 diproduksi di sini oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) menjadi salah satu halangan yang belum bisa diterima oleh Dassault. Selain juga masalah harga.

Parrikar menegaskan kepada Prancis pengadaan ini harus tetap mengacu pada proposal permintaan  pertama. “Harga harus berdasarkan Request for Proposal (RFP),” katanya. Ditanya tentang klausul jaminan, ia mengatakan masalah itu adalah antara perusahaan Perancis dan HAL. Berbicara kepada wartawan dia mengatakan ia ingin masalah ini segera dirampungkan.

 

 

8 Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed