Soal Penempatan THAAD, Korea: Tetangga Tak Boleh Ikut Campur!

Soal Penempatan THAAD, Korea: Tetangga Tak Boleh Ikut Campur!

thaad-missile-lockheed-martin-1
Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD

 

Korea Selatan menyerukan negara-negara tetangga untuk tidak ikut campur dan mencoba mempengaruhi keputusan tentang penyebaran sistem pertahanan rudal AS di Korea Selatan.  Seruan itu muncul sehari setelah Asisten Menteri Luar Negeri China Liu Jianchao Luar meminta Seoul untuk “mempertimbangkan keprihatinan dan kekhawatiran” mereka atas penyebaran Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) milik Amerika di Korea Selatan, yang disebut Beijing sebagai ancaman keamanan.

“Tetangga memiliki posisi mereka sendiri terkait penyebaran sistem THAAD sini oleh Angkatan US Korea. Tapi mereka tidak bisa mencoba untuk mempengaruhi kebijakan keamanan kami,” kata juru bicara kementerian pertahanan Seoul, Kim Min-seok, Selasa 17 Maret 2015 seperti diberitakan Kantor Berita Yonhap. Meski tidak menyebut China, tetapi jelas pernyataan itu sebagai pesan buat Beijing.

“Kami akan membuat keputusan berdasarkan penilaian kami sendiri dengan menempatkan kepentingan keamanan,” tegas Kim sembari mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-koo sudah secara tegas menyampaikan hal itu kepada Menteri Pertahanan China pada pertemuan pada bulan Februari lalu.

Ditanya tentang kritik dari kementerian pertahanan Korea Selatan, kementerian luar negeri China menyerang balik, mendesak Seoul untuk lebih mempertimbangkan kemungkinan penyebaran sistem pertahanan rudal canggih AS tersebut.

“Posisi China dalam isu anti-rudal konsisten dan jelas,” kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Hong Lei. “Semua negara harus mengejar kepentingan keamanan mereka sendiri dengan tidak mengorbankan negara lain atau merusak perdamaian dan stabilitas regional.”

“Kami berharap bahwa negara-negara yang relevan akan lebih bijaksana dalam membuat keputusan semacam ini,” kata Hong, tanpa menyebutkan nama Korea Selatan.

Kekhawatiran China atas kemungkinan pengiriman baterai THAAD di Korea Selatan telah menimbulkan pertanyaan mengenai apakah Beijing sedang mencoba untuk melanggar hak-hak berdaulat Seoul. Hal ini juga telah digambarkan betapa sulitnya Korea Selatan dan China untuk mengembangkan kepentingan keamanan umum di Asia Timur Laut.

Amerika Serikat telah menyatakan keinginannya untuk menyebarkan baterai THAAD di Korea, sementara sekutu mengatakan bahwa ada tidak konsultasi atau keputusan tentang masalah tersebut.

Korea Selatan mengakui bahwa THAAD akan membantu meningkatkan keamanan nasional, karena mampu melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, namun negara tersebut menekankan belum memiliki rencana untuk membeli sistem tersebut.

Sejumlah kritikus melihat rencana mengirim THAAD ke Korea Selatan telah menjadi salah satu isu terpanas dan dilihat oleh para kritikus sebagai bagian dari upaya lebih luas AS upaya untuk mendapatkan sekutu Asia guna bergabung sistem pertahanan udara.

Alih-alih bergabung dengan pertahanan udara AS, Korea Selatan justru telah mengembangkan KAMD, program pertahanan udara sendiri yang cukup mampu. Sistem ini diyakni mampu mendeteksi secara cepat dan menghantam secara tepat setiap serangan rudal Pyongyang.

Terminal High-Altitude Area Defense system (THAAD)  yang kemungkinan dikembangkan untuk melawan rudal hipersonik
Terminal High-Altitude Area Defense system (THAAD) yang kemungkinan dikembangkan untuk melawan rudal hipersonik