
Selama enam bulan terakhir, F-16 Angkatan Udara Kerajaan Belanda (RNLAF) telah menghabiskan 3.000 jam terbang di langit di atas Irak untuk menggempur posisi ISIS. Menurut Departemen Pertahanan Belanda dalam pernyataan yang dirilis pada hari Senin 16 Maret 2015 total 620 misi terbang dilakukan dengan 350 rilis senjata.
RNLAF mulai beroperasi dari Yordania pada bulan September 2014, menggunakan enam F-16 ditambah dua cadangan. Pernyataan itu mengatakan operasi udara koalisi telah berhasil menghentikan gerak maju ISIS dan menghancurkan sejumlah target penting ISIS. Tetapi Belanda tidak mengizinkan F-16 mereka melakukan misi di Suriah.
Negara Eropa lainnya menggunakan F-16AM yang merupakan model lama dalam memerangi ISIS adalah Belgia dan Denmark. Sementara kebanyakan F-16 yang digunakan oleh Jordan. AS dan Uni Emirat Arab (UEA) adalah varian yang lebih baru.
Comments are closed