Korea Utara sangat bisa meningkatkan kemampuan nuklirnya dalam lima tahun ke depan, US think tank memperingatkan dalam laporan terbarunya, bahwa negara Asia yang penuh rahasia itu bisa memiliki sebanyak 100 senjata nuklir pada tahun 2020.
Pyongyang diyakini memiliki sebanyak 16 senjata nuklir sudah dibangun dengan senjata-grade uranium dan plutonium, menurut Institute for Science and International Security (ISIS) yang berbasis di AS.
Dalam apa yang mereka digambarkan sebagai skenario terburuk, negara akan menggenjot program nuklir rahasia, bukan hanya memproduksi lebih banyak senjata, tetapi juga meningkatkan kemampuan merusak mereka dan berhasil dalam miniaturisasi hulu ledak nuklir. “Senjata nuklir Korea Utara kemungkinan akan menjadi lebih canggih di seluruh papan,” kata ISIS dalam laporan yang dikutip Ria Novosti Minggu 15 Maret 2015.
Perkiraan ini didasarkan pada asumsi bahwa Korea Utara memiliki dua pabrik centrifuge, menurut ahli non-proliferasi David Albright, yang mengepalai ISIS.
Satu pabrik terletak di Yongbyon Nuclear Scientific Research Center, sebuah fasilitas nuklir utama 60 km sebelah utara dari Pyongyang. Albright mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa informasi itu didapat dari pembelot Korea Utara. Sementara untuk pabrik kedua belum diverifikasi secara independen.