Dokumen yang telah dinyatakan deklasifikasi menunjukkan adanya aliran dana jutaan Dollar AS dari badan intelijen Amerika CIA ke kelompok Al-Qaeda pada 2010. Uang itu mengalir melalui pejabat Afghanistan yang digunakan untuk membayar tebusan.
Sekali lagi, uang Amerika disalurkan melalui CIA ke Timur Tengah telah berakhir dengan digunakan untuk melawan Amerika.
Dokumen ini diumumkan di pengadilan Abid Naseer, seorang agen Al Qaeda Pakistan dihukum di Brooklyn karena mendukung terorisme dan berkonspirasi untuk membom sebuah pusat perbelanjaan Inggris. Sejumah bukti berupa surat penting didapat ketika Team Six Navy Seal menyerbu kompleks rumah Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan yang berakhir dengan tewasnya Osama.
Dalam kasus ini, uang itu digunakan oleh Afghanistan untuk menebus salah satu dari diplomat mereka yang diculik oleh Al Qaeda senilai 5 juta Dollar AS. Uang itu digunakan sebagai tebusan untuk Abdul Khaliq Farahi, duta besar Afghanistan untuk Pakistan. Namun jumlah itu terlalu tinggi untuk Kabul sehingga mereka menggunakan sebuah rekening bank yang sering digunakan CIA menyalurkan dana ke mereka kepada presiden Pakistan saat Hamid Karzai. Dana 5 juta dollar itupun akhirnya masuk kantong Al Qaeda.
Padahal saat itu posisi Al Qaeda bisa dibilang sudah kritis setelah serangkaian kampanye sukses drone telah menghancurkan sejumlah basis Al Qaeda. Tetapi dengan uang itu mereka kembli bisa membangun kekuatan baru dengan membeli sejumlah senjata.
“Allah memberkati kita dengan uang bulan ini,” tulis pejabat Al Qaeda Atiyah Abd al-Rahman dalam sebuah surat kepada Osama bin Laden.
Seperti diberitakan Ria Novosti Minggu 15 Maret 2015, Bin Laden menanggapi dengan hati-hati. Rupanya prihatin tentang sumber uang, ia menyarankan hal itu bisa menjadi perangkap CIA dan memperingatkan bahwa uang tunai mungkin telah diracuni atau dicampur dengan radiasi atau yang mungkin memiliki perangkat pelacakan. Pemimpin Al Qaeda menyarankan menukar dana untuk mata uang lainnya dua kali di dua bank yang berbeda.
AS mempertahankan kebijakan bahwa negara tidak akan pernah bernegoisasi dengan teroris termasuk membayar uang tebusan. Kebijakan tersebut menyebabkan pemenggalan beberapa warga AS oleh ISIS. Ironisnya, seringkali uang dan senjata AS telah dipasok ke sekutu Amerika di Timur Tengah, seperti pemerintah Karzai, sering menemukan jalan mereka untuk sampai ke kelompok yang justru ingin dilenyapkan oleh Amerika.
Meskipun demikian CIA terus mengantar tas berisi uang tunai di istana presiden setiap bulan sampai Presiden Hamid Karzai turun tahun lalu.
Surat CIA untuk pengadilan
