
Kawasan Asia Pasifik saat ini telah menjadi daerah dengan kekuatan militer paling besar di dunia. Peningkatan kekuatan militer di daerah ini yang begitu pesat dipicu sikap agresif China dalam mengembangkan kekuatan militer. Hal itu lantas diikuti dengan negara-negara lain yang juga menggenjot kekuatan senjatanya. Hampir semua negara di kawasan ini dari Jepang, Korea, India, hingga negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam terus menambah belanja militernya. Pun demikian dengan Australia.
“Akibatnya , lautan dan langit Asia – Pasifik dengan cepat berkembang menjadi wilayah yang paling militer di dunia, ” kata Pemimpin Komando Pasifik Laksamana Samuel Locklear 2014 lalu.
Penumpukan senjata yang sedang berlangsung di Pasifik ini, tentu menyebabkan beberapa kekuatan regional menggantikan dominasi Amerika Serikat sebagai kekuatan militer di Asia.
Hal ini tidak hanya karena kuantitas senjata yang disimpan oleh China dan lain-lain di Pasifik yang menyebabkan keprihatinan di antara para pemimpin Angkatan Laut , tetapi juga jenis sistem senjata canggih yang dicari oleh kekuatan regional . Negara-negara di Asia Pasifik membeli senjata abad ke-21 yang bisa menantang dominasi militer Amerika di kawasan itu.
India, China, Pakistan terus jor-joran dalam melakukan uji rudal nuklir. Demikian juga dalam soal belanja alat perang dari pesawat hingga tank.
Penumpukan militer ini tentu akan memicu situasi yang kian panas. Banyak potensi perang di Asia Pasifik salah satunya di Laut Cina Selatan dan Semenanjung Korea serta di Filipina. Dengan kekuatan militer yang begitu besar maka tak bisa dibayangkan berapa korban jiwa akan jatuh kalau perang benar-benar pecah. Locklear mencontohkan misalnya Korea Utara benar-benar mengobarkan perang maka diperkirakan dalam satu hari bisa jatuh korban hingga 1 juta orang tewas. Gila!
Masalahnya, Amerika justru dilanda pemotongan anggaran militer. Kekuatan mereka di Asia Pasifik kemungkinan juga akan dipangkas. Dalam situasi seperti ini Locklear melihat hal itu sebagai langkah mundur.