Terhitung mulai 12 Maret 2015, Angkatan Udara Turki secara resmi mempensiun armada jet tempur RF-4E. Keputusan ini diambil setelah terjadinya dua kecelakaan yang melibatkan tiga jet tempur jenis ini dalam waktu berdekatan belum lama ini.
Panglima Angkatan Udara Turki Jenderal Abidin Unal mengumumkan pada 11 Maret bahwa armada yang telah terlibat dalam tiga kecelakaan dalam waktu kurang dari dua minggu, menewaskan enam pilot, akan dinonaktifkan pada 12 Maret.
Dua jet Turki RF-4E jatuh setelah bertabrakan selama latihan di provinsi timur Malatya pada 24 Februari 2015, menewaskan empat kru di dalam pesawat. Kecelakaan kembali terjadi pada 4 Maret ketika sebuah F-4 kecelakaan di provinsi Anatolia Tengah Konya juga menewaskan dua pilot. F-4 adalah varian moderen dari RF-4.
Hal ini memunculkan pertanyaan tentang kelayakan jet tempur yang sudah tua tersebut. Pada 22 Juni 2012 sebuah F-4 Turki juga ditembak jatuh oleh rudal pertahanan Suriah dan menewaskan dua pilot.
Seperti dilaporkan hurriyetdailynews.com, Angkatan Udara Turki memiliki delapan jet tempur RF-4E dalam persediaan, yang akan dinonaktifkan pada 12 Maret. Penerbangan terakhir jet tersebut akan dilakukan oleh Komandan Angkatan Udara Turki Jenderal Akın Öztürk dan Unal.
Sementara itu, meski di tengah kritikan, Angkatan Udara Turki akan tetap mempertahankan F-4 yang merupakan versi modern dari RF-4 hingga 2020.
Pada tanggal 10 Maret, Menteri Pertahanan Ismet Yilmaz mengatakan jet kecelakaan terbaru ini kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan pilot, meskipun laporan kecelakaan itu belum lengkap. Yilmaz juga menyatakan bahwa F-4 yang akan tetap digunakan sampai 2020.