Amerika Tak Yakin Bisa Kalahkan ISIS dalam 3 Tahun
An F/A-18F Super Hornet, attached to the "Fighting Black Lions" of Strike Fighter Squadron (VFA) 213, flies over the aircraft carrier USS George H.W. Bush (CVN 77). George H.W. Bush is supporting maritime security operations and theater security cooperation efforts in the U.S. 5th Fleet area of responsibility. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Brian Stephens/Released)

Amerika Tak Yakin Bisa Kalahkan ISIS dalam 3 Tahun

Sebuah  F/A-18F Super Hornet lepas landas untuk melakukan seranganke ISIS beberapa waktu lalu dari kapal induk George H.W. Bush.
Sebuah F/A-18F Super Hornet lepas landas untuk melakukan serangan ke ISIS beberapa waktu lalu dari kapal induk George H.W. Bush.

Amerika mengakui tidak mudah untuk mengalahkan ISIS. Menteri Pertahanan AS Ashton Carter bahkan memperkirakan butuh waktu paling cepat tiga tahun untuk bisa menghentikan gerakan kelompok radikal tersebut.

“Saya tak bisa memberitahu anda bahwa aksi kami untuk melawan ISIS akan selesaikan dalam tiga tahun,” kata Carter kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS di dalam dengar pendapat pertama mengenai permintaan pengesahan perang oleh Obama ke Kongres Rabu 11 Maret 2015. Ia menggunakan singkatan lain buat kelompok fanatik tersebut.

Carter bahkan mengatakan ia tidak yakin apakah tugas tersebut dapat diselesaikan dalam waktu tiga tahun. “Pengesahan yang diusulkan presiden memberi rakyat Amerika peluang untuk menilai kemajuan kami dalam tiga tahun, dan menyediakan presiden mendatang dan Kongres mendatang kesempatan untuk kembali mensahkannya, jika mereka mendapatinya perlu,” kata Carter.

Berdasarkan pengesahan bagi penggunaan kekuatan yang disahkan pada 2001 tersebut, Pemerintah Obama dapat menggunakan kekuatan militer untuk memburu anggota kelompok Al-Qaida dan organisasi yang berafiliasi kepadanya, terutama  ISIS dalam kasus itu, tanpa izin dari Kongres.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry, saksi lain dalam sidang dengar pendapat tersebut, mengatakan tujuan bagi permintaan resmi pengesahan penggunaan kekuatan ialah memperlihatkan Amerika yang bersatu dalam upaya tersebut.

“Pengungkapan yang jelas dan seksama mengenai dukungan Kongres pada tahap ini dan waktu akan menepis keraguan yang mungkin ada di tempat lain bahwa rakyat Amerika bersatu dalam upayanya,” kata Kerry.

Namun, pengesahan perang Pemerintah Obama diperkirakan menghadapi tantangan utama dalam bahasa. Kaum “hawkish” Republik mengatakan penahanan rancangan Obama akan mengungkung militer sementara kubu Demokrat menuntut bahasa yang lebih jelas dalam melarang banyak kehadiran tempur darat AS. Skenario terburuk akan berupa tak-adanya tindakan dari Kongres.

Selama sidang dengar pendapatnya, Kerry beberapa kali terganggu oleh pemrotes anti-perang yang berulangkali berteriak aksi AS melawan ISIS akan mengakibatkan kematian orang yang tak berdosa.