Sebuah laporan mengejutkan muncul dengan mengatakan Badan Intelijen Amerika atau Central Intelegence Agency (CIA) telah berusaha bertahun-tahun untuk meretas keamanan Ipad dan Iphone yang diproduksi Apple.
Dilaporkan jaringan berita di Amerika The Intercept AS, Selasa 10 Maret 2015 mengutip dokumen rahasia yang disampaikan oleh pengungkap rahasia Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden, lembaga ini telah berusaha membobol pertahanan keamananAplle sejak 2006, setahun sebelum Iphone pertama diluncurkan.
Dokumen dari Snowden itu memberi perincian mengenai teknik fisik dan non-invasif, termasuk penciptaan versi Xcode yang diubah, perangkat pengembanan perangkat lunak Apple, untuk memasang pintu belakang pengawasan ke dalam aplikasi atau program yang dijual melalui App Store milik Apple.
Para peneliti CIA juga mengaku mereka telah berhasil mengubah updater OS X, program yang digunakan untuk mengirim perubahan ke laptop dan komputer pribadi, untuk menginstal “keylogger” yang merekam semua kunci yang diketikkan pada keyboard.
Taktik itu dan hasilnya disajikan oleh para peneliti keamanan tersebut di dalam pengumpulan tahunan rahasia yang disebut “Jamboree”, oleh Pusat Operasi Informasi CIA, kata laporan itu.
Personel NSA juga menghadiri konferensi itu yang bertujuan mengeksploitasi tempat baru serangan.
Lembaga keamanan AS juga telah menciptakan kemampuan terhadap puluhan produk lain kemandan yang diproduksi secara komersial, termasuk perangkat buatan perusahaan Amerika, untuk mencari kerentanan, kata laporan itu. Dokumen tersebut tidak menangani seberapa berhasil upaya itu, dan juga tidak menyediakan perincian apa pun mengenai penggunaan khusus eksploitasi semacam itu oleh dinas rahasia AS, kata The Intercept.
Namun mengincar mekanisme ekripsi Apple sejalan dengan program rahasia yang jauh lebih luas oleh Pemerintah AS untuk meretas produk komunikasi terjamin, baik dalam maupun luar negeri”, dengan menggunakan “anggaran hitam”, kata laporan yang mengutip Congressional Budget Justification 2013.
Matthew Green, ahli kriptografi di Information Security Institute di John Hopkins University, mengatakan upaya CIA tersebut tampaknya tidak sekadar untuk memburu orang jahat tetapi juga untuk menyerang Apple. “Dengan menguasai Apple maka anda bisa menyerang siapa saja”.