Site icon

Perang Irak, Afghanistan, Libya, ISIS Mana Yang Paling Mahal?

F-22 di Joint Base Elmendorf-Richardson, Alaska

Biaya perang tidaklah sedikit. Apalagi dengan menggunakan teknologi tinggi seperti ketika Amerika harus menurunkan F-22 Raptor untuk menyerang ISIS di Suriah. Untuk perang kali ini Amerika harus menyediakan dana sekitar Rp12 triliun per bulan. Sebelumnya pada Agustus lalu, Pentagon memperkirakan bahwa operasi di Irak akan membutuhkan dana sekitar 7,5 juta dolar AS per hari. Namun perhitungan tersebut dilakukan sebelum Presiden Barack Obama mengeluarkan surat perintah perluasan serangan ke Suriah.

Dengan menghitung biaya perluasan serangan, perbaruan peralatan perang berteknologi tinggi dan juga penempatan tim militer kecil di Irak, sejumlah analis anggaran negara mengatakan bahwa total belanja yang harus dikeluarkan Amerika Serikat akan melebihi 10 miliar dolar AS per tahunnya.

Pada malam pertama serangan dengan target Daulah Islam di Suriah, Amerika Serikat menembakkan 47 rudal Tomhawk dan juga mengirim pesawat perang F-22 Raptor. Satu rudal Tomhawk saja berharga 1,5 juta dolar AS sementara biaya untuk menerbangkan F-22 setiap satu jamnya adalah 68.000 dolar AS.

Meskipun demikian, biaya perang melawan ISIS ini masih jauh di bawah gelontoran dolar yang harus dikeluarkan Amerika Serikat untuk mengirim pasukan darat di Afghanistan dan Irak pada masa lalu. “Ini masih kecil dibandingkan dengan Afghanistan,” kata pakar dari Center for Strategic and Budgetary Assessments, Todd Harrison beberapa waktu lalu.

Biaya perang di Afghanistan mencapai satu US$1 miliar per pekan. Sementara invasi Irak 2003 dan 2011 menghabiskan US1 triliun. Pada 2011 lalu Amerika Serikat dengan dibantu NATO juga melancarkan serangan udara ke Libya untuk menggulingkan pemerintahan Muammar Gadhafi. Pada saat itu, biaya yang harus dikeluarkan Washington adalah satu miliar dolar AS untuk jangka waktu tujuh bulan.

Namun tidak seperti di Libya, Amerika Serikat kali ini harus memainkan peran lebih karena hanya dibantu oleh negara-negara Arab. “Saya memperkirakan perang ini akan membutuhkan anggaran 15-20 miliar dolar AS setiap tahunnya atau 1,25-1,5 juta dolar AS per bulan,” kata Gordon Adams, profesor dari American University.

Sumber: Reuters

 

Exit mobile version