Foto ini menunjukkan F-22 Raptor dari Fighter Wing 1 saat mengisi bahan bakar setelah misi selama Suriah. Gambar, diambil dari tanker KC-135 yang berbasis di Al Udeid, Qatar, menunjukkan detail yang menarik di dalam kokpit F-22, yang berbasis di Al Dhafra, UAE. Dari tempat ini juga dikerahkan F-15 Strike Eagle untuk menyerang Suriah. Yang menjadi pertanyaan kenapa tetap harus melibatkan F-15?
Menurut Angkatan Udara AS, F-15E Strike Eagle adalah bagian dari paket penyerbuan koalisi yang pertama untuk menyerang sasaran ISIS di Suriah. Pesawat ini sebenarnya sudah lebih dahulu terlibat ketika menyerang ISIS di Irak.
Ketika menyerang Suriah, F-22 dikerahkan dengan alasan kemampuan siluman untuk menembus radar Suriah. Tetapi ternyata kekuatan itu tidak cukup karena bagaimanapun kemampuan gempur pesawat generasi kelima ini masih di bawah F-15E. Meskipun tidak memiliki sifat siluman F-15 dapat membawa lebih besar dibandingkan F-22 yang, menurut sumber-sumber resmi hanya membawa dua 1,000-lb GBU-32 GPS-guided JDAMs (Joint Direct Attack Munitions). Jadi bagaimanapun F-22 tetap memiliki kelemahan yang harus ditutup oleh pesawat generasi kelima.
Sumber: The Aviationist
Comments are closed