Pesawat tenaga surya dengan dua pilot, memulai penerbangan mereka untuk keliling dunia pada Senin 09 Maret 2015. Pesawat Solar Impulse 2 lepas landas dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, menuju ibukota Oman, Muscat, pada permulaan perjalanan lima bulan itu dan akan menempuh jarak 35.000 kilometer. Penerbangan ini dibuat untuk menarik perhatian dunia pada energi terbarukan.
“Solar Impulse ingin memobilisasi antusiasme publik terkait teknologi yang memungkinkan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan membangkitkan emosi positif mengenai energi terbarukan,” kata laman resmi program tersebut, yang juga memberikan lokasi pesawat serta menyiarkan percakapan dalam kokpit dari waktu ke waktu.
Pesawat tersebut memiliki berat 2.300 kg atau setara dengan sebuah mobil keluarga. Memiliki lebar sayap sama seperti sayap pesawat penumpang paling besar. Perjalanan pesawat itu akan meliputi sekitar 25 hari penerbangan yang dibagi dalam 12 putaran dengan kecepatan antara 50 hingga 100 kilometer per jam.
Pembuatan pesawat ini sejak penelitian, desain dan pembangunan memakan waktu 12 tahun dan versi pertama pesawat yang diperkenalkan pada 2009 memecahkan rekor untuk terbang pada ketinggian dan jarak yang ditempuh oleh sebuah pesawat berawak dengan tenaga matahari.

Pesawat itu akan singgah di India, Myanmar, dan Tiongkok sebelum melintasi Lautan Pasifik dan terbang melintasi Amerika Serikat, Eropa selatan dan tiba kembali di Abu Dhabi.
“Keajaiban bisa kita raih dengan energi terbarukan seperti energi matahari,” kata pilot asal Swiss Bertrand Piccard yang juga melakukan penerbangan tanpa henti keliling dunia dengan balon udara pada 1999, kepada Reuters pada Januari.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kami bisa terbang siang malam dalam sebuah pesawat tanpa setetes pun bahan bakar,” katanya. Perusahaan terlibat dalam kegiatan itu termasuk Bayer AG, Solvay, ABB, Schindler, Omega, dan Masdar Abu Dhabi.
Comments are closed