Drone di Sumba Berjenis Phantom-3, Tak Logis Milik Australia

Drone di Sumba Berjenis Phantom-3, Tak Logis Milik Australia

Drone Phanthom
Drone Phanthom

Komandan Pangkalan Udara (Lanud) El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Andi Wijaya mengatakan pihaknya langsung mengecek pesawat tanpa awak atau drone yang jatuh di Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, NTT. Dari hasil pengecekan diketahui drone itu adalah pesawat jenis Phantom-3 yang dikendalikan lewat remote kontrol. Pesawat ini dijual bebas.

“Drone yang dilengkapi pula dengan kamera di bagian bawahnya itu sering digunakan oleh para petualang yang suka berwisata dengan sistem pengendali lewat remote kontrol,” katanya Jumat 06 Maret 2015.

Pesawat tanpa awak itu ditemukan warga pada pertengahan Februari lalu ketika sedang berburu hewan liar di kawasan hutan Tiluwata. (BACA:DRONE MISTERIUS JATUH DI SUMBA)

“Saya perintahkan anggota di Sumba Barat Daya untuk mengecek pesawat tanpa awak tersebut. Dan, setelah diselidiki, ternyata pesawat itu jenis Phantom-3 yang biasa dikendalikan lewat remote kontrol,” katanya.

Dia menolak adanya spekulasi yang menyebutkan bahwa jatuhnya pesawat tanpa awak itu ada korelasinya dengan rencana pemerintah Indonesia melakukan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia dalam kasus “Bali Nine”.

“Pesawat jenis Phantom-3 yang dikendalikan lewat remote kontrol itu hanya mampu terbang selama 20-30 menit di udara. Jadi, sangat tidak logis kalau jatuhnya pesawat tersebut ada kaitannya dengan rencana eksekusi mati kepada dua warga Australiua,” tambahnya.