Tak Ada Tenggat Waktu untuk Rebut Mosul dari ISIS

Tak Ada Tenggat Waktu untuk Rebut Mosul dari ISIS

Iraqi Checkpoint Station

Koalisi pimpinan Amerika dan Irak menyatakan tidak ada tenggat harus diberlakukan pada rencana serangan pasukan Irak untuk merebut kembali kota utama, Mosul, karena gerakan itu membutuhkan persiapan rumit.

“Kami harus sangat berhati-hati dan perlu mencoba tidak memberi tenggat,” kata John Allen, pensiunan jenderal Amerika Serikat, yang ditunjuk untuk menggalang upaya sekutu antarbangsa mengatasi ISIS. “Kami hanya harus siap ketika saatnya tiba,” kata Allen.

Seorang pejabat militer Amerika Serikat baru-baru ini mengatakan sebuah serangan balasan terhadap ISIS di Mosul mungkin akan dilakukan pada bulan April atau Mei, yang memicu reaksi marah dari pemerintah Irak.

Allen mengatakan ia setuju dengan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi bahwa tentara Baghdad akan bergerak ketika mereka telah “siap.” “Itu intinya,” kata Allen, yang pernah memimpin pasukan Amerika selama pendudukan Amerika Serikat di Irak pada 2003-2011.Allen juga menyebut merebut kembali kota-kota dari milisi ISIS akan membutuhkan lebih dari sekedar aksi militer.

mosuldam

Setelah para petempur ISIS dipukul mundur dari suatu daerah, pemerintah Baghdad akan harus siap untuk mengirim satuan polisi, bantuan medis dan upaya untuk mengamankan pasokan air dan makanan bagi warga yang trauma. “Hal penting terkait Mosul, atau tentang segala aspek dari operasi kontra-ofensif, bukan tentang tenggat waktu namun tentang sekitar persiapan,” kata Allen kepada para tamu undangan dalam acara kelompok pemikir Dewan Atlantik yang berbasis di Washington.

Allen mencatat bahwa saat  ini pertempuran berkobar di Tikrit. Perjuangan untuk Tikrit akan menjadi ujian bagi pasukan Irak tapi Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dipandang sebagai pertempuran penting karena tetap menjadi benteng kelompok ISIS. Allen mengatakan ia akan memimpin sebuah kelompok ke Irak pekan depan untuk membahas upaya rekonstruksi untuk kota-kota yang berhasil dibebaskan dari kendali ISIS.