
Dalam beberapa minggu mendatang delegasi teknis dari Angkatan Udara Argentina akan melakukan perjalanan ke China untuk menilai rencana pembelian jet tempur China guna menggantikan pesawat tempur Mirages Perancis milik mereka yang sudah tua. Tim ini berangkat setelah Februari 2015 lalu Presiden Argentina Cristina Fernandez berada di Beijing untuk menyegel perjanjian militer dengan China.
Negosiasi tetap rahasia, tetapi menurut sumber Argentina pembelian bisa berkisar antara 14 sampai 20 pesawat yang didasarkan pada FC-1 / F-17 ‘Thunder yang diproduksi oleh Chendu Aircraft Corporation bekerjasama dengan Pakistan. Pesawat tempur mesin tunggal ini dianggap modern dan harga yang terjangkau bagi negara-negara berkembang, dan telah diuji dalam pertempuran.

Sebagaimana dikutip mercopress.com Minggu (01/03/2015), pilihan lain adalah Chengdu J-10B, dan menurut situs China Militer Online, pesawat tempur ini memiliki kemampuan menghadapi Typhoon Inggris yang ditempatkan di Kepulauan Falkland.
Website berpendapat bahwa pembelian-FC 1 hanya akan membuang-buang uang dan ahli perang udara Xu Yongling menunjukkan J-10B dapat dilengkapi dengan rudal udara ke udara jarak dekat dan menengah yang sebanding dengan AIM-120 dan ‘Sidewinder’ buatan AS.
Tapi bertentangan dengan penawaran sebelumnya untuk memperbaharui armada angkatan udara Argentina, dari Spanyol, Perancis, Israel dan Brasil, pilot Argentina dan tim pendukung tidak memiliki pengalaman dengan jet atau peralatan China. Ini akan menjadi pertama kalinya teknisi Argentina akan menilai ‘kemampuan dan logistik “.
“Pembelian di Cina adalah salah satu dari beberapa pilihan di atas meja untuk menggantikan Mirage”, menurut sumber yang dekat dengan Menteri Pertahanan Argentina Agustín Rossi
Demikian juga hubungan pertahanan Argentina dengan China diyakini cukup maju dalam referensi untuk penyediaan kapal patroli lepas pantai ‘Malvinas Class’, sebuah kapal eksplorasi pemecah es kutub untuk menggantikan “Almirante Irizar” dan 21-ton infanteri kendaraan lapis baja Norinco VN1 8×8 dengan 105 mm gun dan 120 mm versi mortir-bersenjata, yang juga mencakup versi amfibi.
Menurut IHS Jane jika perjanjian itu nanti benar-benar terlaksana maka ini menandai langkah besar dalam upaya lama Argentina untuk menghidupkan kembali kemampuan militer dan akan juga merupakan sukses besar bagi China yang telah berusaha selama15 tahun untuk memperluas pengaruh militer dan pangsa pasar di Amerika Latin.