Krisis ekonomi yang saat ini sedang menghadapi Rusia tidak akan menyebabkan negara tersebut melakukan pengurangan dalam pengembangan senjata canggih, wakil ketua Komisi Militer Industri Rusia mengatakan, Jumat (27/02/2015).
“Kami tidak berniat untuk membatasi operasi ini (peningkatan senjata canggih), karena mereka meletakkan dasar untuk masa depan. Hari ini kita mengalami kesulitan ekonomi, besok kita tidak, tapi pengembangan senjata adalah proses yang sangat panjang dan rumit, dengan masing-masing tahapan membutuhkan berbagai sumber daya, “kata Oleg Bochkaryov dikutip Ria Novosti.
Ekonomi Rusia telah mengalami perlambatan terutama disebabkan oleh penurunan harga minyak dan sanksi yang dikenakan pada Moskow oleh Barat atas Ukraina.
Pada awal Februari, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan bahwa krisis ekonomi saat ini menimbulkan beberapa tantangan besar bagi industri pertahanan Rusia, yang disebabkan oleh kenaikan harga untuk output pertahanan negara. Namun, Rogozin menyatakan bahwa rencana persenjataan Rusia tidak akan terancam akibat perubahan ekonomi baru-baru.
Rusia saat ini sedang menghadapi reformasi militer besar-besaran yang dimulai diimplementasikan pada tahun 2008. Langkah-langkah termasuk program persenjataan ambisius senilai 20 triliun rubel (325 miliar dollar AS). Pada tahun 2020,diharapkan 70 persen senjata dan militer peralatan militer Rusia akan telah dimodernisasi.
Comments are closed