
Angkatan Udara AS baru saja merilis keterangan yang menyebutkan sebuah jet tempur F-16C berhasil mendarat dengan selamat meski satu sayapnya hancur sepanjang 5 kaki karena tabrakan di udara ketika terbang di atas Kansas pada bulan Oktober 2014 lalu. (BACA: MESKI SATU SAYAP HANCUR, F-16C MENDARAT SELAMAT)
Tetapi sebenarnya bukan kali ini saja sebuah jet tempur bisa mendarat meski dengan satu sayap rusak. F-15 pun pernah membuat pendaratan dramatis dengan kondisi dan penyebab yang hampir sama.
F-15 Eagle adalah salah satu legendaris di dunia tempur udara. Pesawat ini memiliki kemampuan tinggi serta daya tahan yang tangguh. Dan Angkatan Udara Israel pernah membuat pembuat pesawat ini sendiri geleng-geleng nyaris tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Karena pesawat bisa mendarat hanya dengan satu sayap saja.
Peristiwa terkenal itu terjadi pada tahun 1983, di langit Nahal Tzin di gurun Negev, Israel saat simulasi tempur antara dua F-15D Angkatan Udara Israel F-15D dan empat A-4NS. Tiba-tiba salah satu F-15D dengan nomor 957 yang dipiloti Zivi Nedivi (seorang pilot baru) bertabrakan di udara dengan salah satu Skyhawks.
Sebagaimana dijelaskan dalam No Wing F-15, bagian yang menarik yang ditulis oleh John Easley, Zivi tidak segera menyadari apa yang terjadi. Dia hanya merasakan sentakan besar dan melihat bola api besar yang disebabkan oleh ledakan A-4, diikuti oleh komunikasi radio yang mengabarkan pilot Skyhawk berhasil keluar dari pesawat. Dia menyadari bahwa F-15 rusak parah saat pesawat jatuh spiral dengan sangat cepat setelah kebocoran bahan bakar besar dari sayap kanan.

Setelah mendapatkan kembali kontrol pesawat Nedivi diperintahkan untuk keluar dari pesawat. Tetapi dia menolak perintah itu karena ia yakin bisa mendaratkan pesawat di lapangan udara terdekat yang berjarak 10 mil jauhnya. Dia mulai mengurangi kecepatan dengan tetap belum menyadari bahwa salah satu sayapnya telah hilang. Nedivi memutuskan untuk menyalakan afterburner agar segera mencapai bandara dengan cepat entah bagaimana mengontrol F-15 sekali lagi.
Begitu tiba di pangkalan udara, ia menurunkan hook ekor, mendarat dengan kecepatan sekitar 260 knot yang berarti dua kali dari kecepatan yang direkomendasikan dalam standar mendarat. Dia berhasil menghentikan pesawat sekitar 10 meter sebelum menabrak Safeland Airfield Arrester Barrier. Seperti diceritakan oleh Easley, setelah ia berbalik untuk berjabat tangan instrukturnya, Zivi menemukan bahwa ia telah terbang dan mendarat tanpa sayap!
Kejadian itupun dilaporkan ke McDonnell Douglas produsen pesawat itu yang menegaskan tidak mungkin F-15 bisa mendarat hanya dengan satu sayap. Tetapi setelah mereka menerima foto dari Eagle terbang tanpa sayap satu, mereka mengatakan berhasilnya pesawat itu tetap terbang hingga mendarat berkat lift yang dihasilkan oleh kedua intake mesin dan badan pesawat nya. Namun sekali lagi membuktikan kekuatan yang luar biasa. Setelah dua bulan Eagle menerima sayap baru dan kembali terbang.
Sumber: The Aviationist
Comments are closed.