Setelah Taiwan, Lockheed Martin mengincar untuk mendapatkan program upgrade F-16 di sejumlah negara. Lockheed telah mengambil bagian dalam diskusi dengan pemerintah AS dan Korea untuk meng-upgrade Falcon Angkatan Udara Korea (ROKAF) dan juga mengincar F-16 Singapura dan Yunani.
Untuk Korea Selatan,pembicaraan terkait rencana upgrade 134 F-16 ROKAF. Awalnya, program awalnya diberikan kepada BAE Systems, dengan radar AESA Raytheon sebagai bagian dari paket. Pada bulan November, Program Akuisi Pertahanan Korea membatalkan kerjasama itu setelah pemerintah AS menaikkan harga penjualan militer asing.
“Kami berada dalam diskusi dengan kedua pemerintah untuk menentukan program dalam anggaran,” kata Roderick McLean, Wakil Presiden dan General Manager dari F-16 / F-22 Lockheed Martin seperti dikutip AIN Online Kamis (19/02/2015). “Kami merasa yakin bahwa kami dapat memenuhi kebutuhan mereka, sehingga hanya titik melanjutkan dialog, menyelesaikan persyaratan untuk bergerak maju dengan program ini.”
Selama briefing di Lockheed Martin di Arlington, McLean mengatakan mereka juga sedang menunggu gerakan pada kebutuhan Yunani untuk mengupgrade sekitar 155 F-16 Block 30/50/52, sebuah program yang kemungkinan akan bersaing dengan Boeing.
Boeing menyatakan minatnya dalam program selama putaran pertama diskusi tahun lalu, katanya. “Kami sudah diberitahu bahwa BAE tidak lagi tertarik pada pasar F-16 upgrade, tapi kita masih melihat persaingan dari Boeing,” tambahnya. “Saya yakinmereka mengejar upgrade Hellenic (sebutan F-16 di Yunani) Angkatan Udara Yunani.”
Lockheed Martin ingin mencari cara untuk meningkatkan investasi di upgrade F-16V untuk angkatan udara Taiwan di pasar internasional dan mungkin untuk Angkatan Udara AS, kata McLean. F-16V menggabungkan Northrop Grumman APG-83 scalable radar balok tangkas, upgrade komputer misi dan Elbit 6 dengan 8 pusat layar alas.
Perusahaan juga melihat potensi pasar untuk membangun 50 F-16 baru yang, akan memperpanjang jalur produksi pesawat tempur di Fort Worth, Texas, dengan tiga tahun, McLean mengatakan. Di antara pihak yang berkepentingan adalah dua negara di Timur Tengah.
Lockheed Martin saat ini memproduksi satu F-16 per bulan di Fort Worth, yang juga membangun F-35 Joint Strike Fighter.
Comments are closed