Turki mengambil langkah aneh dengan memesan sistem pertahanan rudal dari China yang tidak akan diintegrasikan dengan NATO. Apakah Turki tidak sepenuhnya yakin atau percaya dengan NATO?
Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz, mengatakan Kamis (19/02/2016) sistem pertahanan rudal yang dibeli akan diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan internal “Turki dan tidak akan diintegrasikan dengan NATO,” katanya seperti dikutip oleh surat kabar Turki Hurriyet dan dilansir Ria Novosti Kamis.
Pada bulan September 2013, perusahaan China CPMIEC, disetujui oleh Washington untuk dugaan pelanggaran Iran, Korea Utara, dan Suriah Nonproliferasi Act, memenangkan tender untuk memberikan sistem pertahanan rudal Turki. China mengalahkan pesaing dari Amerika dan Eropa yang notabene sama-sama anggota NATO.
Pilihan Turki untuk bekerja sama dengan perusahaan China diikuti oleh tekanan NATO, dan Amerika Serikat yang mengatakan proyek Turki-China tidak akan kompatibel dengan yang ada struktur udara pertahanan NATO. Turki sempat memperpanjang batas waktu tender untuk mempertimbangkan kembali kesepakatan, tetapi kemudian Turki mengabaikan tekanan para sekutunya itu.