
Kementerian Pertahanan New Zeland menilai kemampuan pesawat angkut militer C-17 Globemaster III sebagai bagian yang harus dimiliki negara tersebut.
Kementrian Pertahanan saat ini sedang dalam proses menerima informasi tentang C17 dari Pemerintah AS.
Menteri Pertahanan Selandia Baru Gerry Brownlee mengatakan: “Pertimbangan melanjutkan keterlibatan Selandia Baru di Antartika, dan kemampuan kita untuk merespon bencana alam dan memberikan bantuan kemanusiaan di Pasifik, berarti pilihan untuk kemampuan airlift masa depan perlu dieksplorasi.Meskipun tidak ada komitmen untuk membeli setiap C17, tampaknya masuk akal untuk melihat pesawat Australia ketika sedang di ibukota.”
“Kebutuhan untuk kemampuan pengganti airlift telah lama diantisipasi dan disiapkan. Sementara C17 membuktikan menjadi solusi terbaik bagi Selandia Baru.”
Royal Air Force Selandia Baru (RNZAF) saat ini memiliki lima upgrade pesawat C-130H Hercules dan dua Boeing 757 di armada transportasi, yang dijadwalkan akan pensiun dari layanan antara 2018 dan 2025.
Juru bicara pertahanan Partai Buruh New Zeland Phil Goff diberitakn The New Zealand Herald dan dikutip airforce-technology.com Rabu (18/02/2015) mengatakan bahwa C-17 layak dipertimbangan serius sebagai pengganti C-130 Hercules.
Diproduksi oleh Boeing, C-17 Globemaster adalah pesawat angkut taktis militer yang dirancang untuk melakukan airlift pasukan dan pasokan kargo palleted untuk basis operasi utama atau basis maju-operasi di iklim yang ekstrim di seluruh dunia.
Selain Australia, pesawat ini juga dioperasikan oleh angkatan udara di AS, India, UEA, Kanada, Qatar, Inggris.