
Seorang pejabat Departemen Pertahanan Prancis membantah laporan media bahwa Prancis sudah ada di di tahap akhir pembicaraan untuk penjualan hingga 36 jet tempur Rafale ke Qatar.
“Tentu saja tidak,” kata pejabat pertahanan ketika ditanya tentang laporan Reuters bahwa negosiasi dengan Qatar berada di tahap akhir. Laporan Reuters mengutip sumber senior Prancis sebagaimana dikutip Defense News Rabu (18/02/2015). (BACA: RAFALE DI TAHAP AKHIR DENGAN QATAR, MEMBUKA HARAPAN DI MALAYSIA)
Seorang pejabat pertahanan yang lain mengatakan yang dimaksud tahap akhir bisa sangat fleksibel, yang berlangsung hari terakhir, bulan atau tahun.
“Qatar telah meluncurkan sebuah kompetisi,” kata Kepala Dassault Aviation Eric Trappier Senin dalam sebuah wawancara dengan harian bisnis Les Echos. “Kami membuat banyak kemajuan. Sekarang terserah mereka untuk memutuskan”.
Qatar adalah di wilayah yang tidak stabil di mana negara-negara mencari untuk membeli memerangi kemampuan pesawat dalam pertahanan udara, serangan darat dan pengintaian untuk memungkinkan suatu negara untuk bertindak secara otonom dalam koalisi, Trappier kata Les Echos.
Dassault juga dikabakan dalam pembicaraan dengan Malaysia dan diskusi baru dengan Uni Emirat Arab di Rafale.