Untuk kali pertama Hizbullah Lebanon menyatakan akan bertempur dengan ISIS. Hal ini diungkapkan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Senin (16/02/2015), dalam pidato kepada pendukungnya.
“Selama ini, kehadiran kami di Irak tidak terlalu terlihat karena tentara Irak, milisi dan pasukan Kurdi juga ikut dalam pertempuran melawan ISIS,” kata Nasrallah.
Pernyataan Nasrallah itu dikeluarkan dua hari setelah mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri menyeru Hizbullah menarik pasukan dari Suriah. “Saya menyerukan kepada siapapun yang mendesak kami keluar dari Suriah, agar berangkat bersama kami ke sana,” kata dia.
“Mari bertempur bersama di Irak dan di mana saja terdapat ancaman dari kelompok tertentu terhadap wilayah dan negara Islam,” kata dia, mengacu kepada ISIS dan Front Al-Nusra yang berafilisasi ke Al-Qaeda.
ISIS dan Front Al-Nusra menguasai wilayah luas di Suriah. Sementara ISIS juga terdapat di Libya.
Pidato Nasrallah tersebut dinyatakan seminggu setelah Hizbullah, tentara Suriah dan milisi propemerintah meluncurkan serangan melawan pemberontak dan Front Al-Nusra di selatan Suriah. Nasrallah menyatakan bahwa tidak masuk akal ada negara di kawasan teluk, seperti Yordania yang bertempur melawan ISIS namun mendukung Al-Nusra.
Hizbullah, seperti halnya pemerintah Suriah, melabeli semua yang berperang melawan negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad tersebut sebagai “teroris”.
“Bagaimana mungkin negara-negara Teluk yang bergabung dalam koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) melawan ISIS, memberikan bantuan uang dan senjata kepada Front Al-Nusra? Itu tidak masuk akal,” kata dia.
Pada Agustus 2014, koalisi internasional pimpinan AS menyerang ISIS di Irak. Sementara pada September, serangan tersebut diperluas hingga Suriah.
Nasrallah kemudian meminta negara-negara Teluk yang mendukung oposisi Suriah untuk membantu mencari solusi politik atas konflik yang telah menewaskan lebih dari 210.000 orang sejak tahun 2011. “Perang tidak boleh dilanjutkan di Suriah. Kelompok oposisi nonekstremis harus masuk untuk membantu mencari solusi politik dengan pemerintah karena rejim sudah siap untuk semua bentuk penyelesaian konflik,” kata dia.
Comments are closed