Sementara sistem pertahanan udara Rusia dikenal sangat kuat. S-300, Iskander E, Topol hingga S-400 akan menjadi ancaman maut bagi pesawat tempur NATO dan Amerika. Tetapi kekuatan udara NATO memiliki keunggulan teknologi dibandingkan Rusia dan pilot yang juga terlatih.

Di darat, Rusia memiliki keuntungan karena mempunyai 16,000-18,000 tentara di perbatasan Ukraina yang terdiri dari infanteri mekanis, armor, pertahanan udara mobile dan artileri. Rusia bisa bertempur sengit di perbatasan.
Meski jumlah pasukan Rusia jelas tidak sebanding dengan ketika masih Soviet yang memiliki puluhan ribu tank dan senjata berat serta jutaan personel. Kini Rusia hanya memiliki 205.000 tentara aktif dan 80.000 tentara cadangan yang tersebar di berbagai wilayah. Senjata arteleri berat dan tank Rusia memang yang terbaik tetapi jumlahnya tidak lagi sebanyak masa lalu.

Tetapi kekuatan ini masih akan mampu membendung setiap usaha NATO untuk masuk Krimea. Apalagi didukung kekuatan di laut. Perairan dangkal Laut Hitam telah menjadi perangkap mematikan bagi kapal perang Amerika. Hal ini terjadi ketika perang dunia II ketika pertempuran Leningrad dan Stalingrad.
Ukraina sendiri hanya memiliki sekitar 64.000 tentara dengan kemampuan tidak baik. Mereka jarang berlatih dan tidak memiliki persenjataan memadahi. Ketika masih bergabung dalam Soviet daerah ini memiliki lebih dari 700.000 tentara yang menjadi ujung tombak Soviet kala itu. Tetapi sekarang mereka adalah tentara yang lemah.