
Kairo melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap posisi ISIS di Libya sebagai bentuk balas dendam setelah setelah kelompok tersebut menyiarkan video pemenggalan 21 warganya.
Militer Mesir mengungkapkan bahwa serangan udara pada Senin (16/02/2105) pagi dan menghantam sejumlah pangkalan dan gudang penyimpanan senjata milik ISIS.
Kepada AFP, sejumlah saksi menyatakan menyaksikan tujuh serangan udara di wilayah Derna, benteng kelompok garis keras itu, sejak Muamar Gaddafi digulingkan dari kekuasaan pada 2011.
Serangan pada Senin itu merupakan gerakan pertama tentara Mesir dengan sasaran ISIS di negara tetangganya tersebut. Sebelumnya, Kairo selalu menolak menggunakan kekuatan di Libya.
“Pasukan bersenjata melancarkan serangan udara di Libya dengan target pangkalan Daesh yang selama ini menjadi tempat berkumpul, pelatihan, dan penyimpanan senjata,” kata pihak militer dalam pernyataan tertulis. “Daesh” sendiri adalah singkatan bahasa Arab untuk ISIS.
“Pembalasan terhadap darah warga Mesir dengan menyerang para penjahat dan pembunuh adalah kewajiban yang harus kami jalankan,” tulis militer.
Serangan udara tersebut muncul beberapa jam setelah Presiden Abdul Fattah as-Sisi mengancam akan memberi “respon yang sesuai” terhadap pembunuhan warga Mesir yang sedang berada di Libya untuk mencari pekerjaan.