
Produsen pesawat Perancis, Dassault mengonfirmasikan bahwa untuk pengadaan 126 jet tempur Rafale untuk India akan tetap berpegang pada proposal permintaan asli. Hal itu artinya kedua pihak mendekati kesepakatan untuk segera merealisasikan program yang sempat buntu tersebut.
Seorang senior Angkatan Udara India (IAF) kepada Defenseworld.net Rabu (11/02/2015) mengatakan bahwa negosiasi sejauh ini tetap dalam batas-batas RFP. Pesawat yang sedang dibahas untuk dibeli adalah apa yang diuji oleh IAF dan bukan model terbaru seperti dilansir berbagai media.
Sumber yang tidak bersedia disebut namanya itu mengatakan bahwa beberapa hal yang sudah selesai dalam negosiasi adalah perjanjian pembagian kerja dengan Hindustan Aeronautics Limited.
Menanggapi pertanyaan, tentang lambatnya penandatanganan kontrak itu karena hal ini peka tentang isu-isu berbagai sumber eksternal, termasuk pesaing Dassault.
Sebuah kerangka waktu baru juga telah ditetapkan yakni untuk penyelesaian negosiasi telah ditetapkan pada Maret-April 2015 ini.
Berbagai laporan sebelumnya telah menyebutkan Dassault telah menyimpang dari kesepakatan awal. Selain tentang pembangunan pesawat di India, Dassault juga menginginkan pesawat yang dibeli adalah Rafale generas terbaru yang jelas lebih mahal. Bahkan muncul kabar India akan meninggalkan Rafale dan mempertimbangkan Su-30 MKI sebagai penggantinya. (BACA: INDIA MASIH BINGUNG, RAFALE ATAU SU-30)
Apakah masalah ini benar-benar selesai? Kita tunggu saja kelanjutannya