Serangan udara yang dilakukan oleh koalisi internasional pimpinan AS terhadap ISIS di Suriah dan Irak tidak cukup untuk mengalahkan strategis kelompok militant tersebut, demikian disampaikan International Institute for Strategic Studies (IISS), sebuah think tank Inggris Rabu (11/02/2015).
“Operasi udara koalisi dapat menyebabkan kemenangan taktis terhadap ISIS – terutama ketika mereka bisa menahan laju para pejuang itu – tapi mereka koalisi tidak bisa menjadikan ISIS mengalami kekalahan strategis,” kata IISS dalam sebuah pernyataan, yang menyertai laporan tahunan Military Balance seperti dikutip Sputnik News Agency Kamis (12/02/2015)
Lembaga ini mencatat bahwa Pentagon harus mengakui pada akhir Januari total keuntungan yang dibuat terhadap Negara Islam di Irak hanya sekitar 1 persen dari wilayah yang dikuasai militan.
Metode militer saja tidak cukup untuk mengatasi sistem dan strategi rekrutmen yang dilakukan ISIS dan menginspirasi para pengikutnya dan mempertahankan operasinya.
Ketua DPR John Boehner (R-OH) berbicara setelah pertemuan kaukus Republik di DPR di Capitol Hill di Washington pada tanggal 11 Februari 2015.
Pelatihan jangka panjang dan dukungan untuk pasukan Irak dan lembaga pemerintah dan pejuang non-IS Suriah, serta upaya politik untuk mendapatkan kembali kepercayaan Sunni Irak, kemungkinan akan diperlukan, think tank berpendapat.
Koalisi pimpinan AS mulai melakukan serangan udara terhadap sasaran Negara Islam di Irak pada bulan Agustus, memperluas kampanye pesawat ke Suriah pada bulan September, meskipun tanpa persetujuan pemerintah Suriah.
Comments are closed