
Negara-negara yang terlibat langsung dengan memanaskan Laut China Selatan terus memperkuat dirinya. Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia dan Vietnam tak mau mengganggap remeh pergerakan China di wilayah tersebut.
Vietnam bisa sedikit bernapas lega setelah dengan datangnya kapal selam kelas Kilo pertama dari Rusia pada 20 Februari 2014. Kapal selam itu adalah yang pertama dari enam kapal selam berbobot 2.300 ton yang dipesan dari Rusia sejak 2009 . Kapal selam itu akan berbasis di Cam Ranh Bay , perairan dalam yang terletak di Selatan Vietnam. Pelabuhan itu sebelumnya digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat selama perang Vietnam dan kemudian menjadi sebuah pangkalan angkatan laut Uni Soviet .
Sebuah kapal selam kelas Kilo mampu membawa 18 torpedo atau SS – N – 27 rudal anti – kapal . SS – N – 27 dapat diluncurkan dari tabung torpedo bawah air dan jangkauan diperkirakan 300 km . Dikombinasikan dengan ketenangan dan rudal jelajah Rusia, kapal selam kelas Kilo adalah senjata yang sangat berbahaya , terhadap kapal-kapal dari daerah tempur.
Negara-negara lain seperti Korea Utara , Iran dan China juga telah mengimpor kapal selam Kilo Rusia kelas . China, dikatakan bahwa ia telah mengambil satu langkah lebih lanjut , merancang versi mereka sendiri tanpa lisensi dari kelas Kilo , yang dikenal sebagai tipe 41.
Hanoi terlibat konflik di Laut China Selatan karena dia juga salah satu negara yang mengklaim kawasan Spratly. Smentara Taiwan , Filipina , Malaysia dan Brunei juga mengklaim daerah tersebut.
Comments are closed